Kerusuhan pecah di laga Persela Lamongan saat menjamu Persijap Jepara. Stadion Tuban Sport Center pun porak poranda, laga lanjutan grup B babak 8 besar Liga 2 itu dihentikan.
Stadion Tuban Sport Center porak-poranda setelah dirusak dan dibakar suporter pada laga Persela vs Persijap. Presiden Persela Fariz Julinar Maurisal buka suara menanggapi aksi perusakan suporter timnya.
Fariz menilai apa yang dilakukan suporter Persela itu karena adanya harapan yang besar dengan hasil laga. Namun dirinya siap bertanggung jawab atas segala kerusakan yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada harapan yang begitu tinggi dari para suporter agar Persela Lamongan kembali ke kompetisi Liga 1, tapi ya belum rezeki kita mau gimana lagi. Untuk kerusakan ini yang pasti nanti kita akan bertanggungjawab," kata Fariz, Selasa (18/2/2024).
Meski harus mengganti kerusakan bahkan sanksi berat menanti, Fariz mengaku tak kapok untuk mengelola Persela Lamongan. Namun, ia juga meminta agar suporter selalu belajar dengan apa yang terjadi.
"Kalau memang suporter bisa belajar dari hal ini, saya tidak akan kapok untuk mengelola Persela," tandas Fariz.
Sebelumnya, pertandingan lanjutan babak 8 besar Liga 2 antara Persela Lamongan kontra Persijap Jepara dihentikan. Penyebabnya suporter menyalakan flare dan masuk ke lapangan.
Laga Persela kontra Persijap digelar di Stadion Tuban Sport Center. Dalam laga ini, Laskar Joko Tingkir tertinggal 0-1 pada babak pertama dan bermain dengan 10 pemain.
Suporter yang mulai kecewa kemudian mulai menyalakan flare. Akibatnya, asap pekat menyelimuti stadion dan lapangan. Tak hanya itu, suporter juga masuk ke lapangan dan melakukan perusakan.
Karena hal ini, wasit kemudian menghentikan laga pada menit ke-78. Kedua tim dan ofisial pertandingan kemudian diamankan ke tempat yang aman.
(abq/iwd)