Legenda PSM Makassar Syamsuddin Batola meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di Probolinggo. Ia meninggal dunia saat perjalanan menuju acara Match Coordination Meeting (MCM) Asprov PSSI Jatim. Ini rekam jejak dan profil Syamsuddin Batola.
Kecelakaan itu terjadi di KM 842/200 jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), Kamis (12/12/2024) sekitar pukul 05.30 WIB. Kecelakaan melibatkan kendaraan bus Hino dan minibus Avanza yang ditumpangi perwakilan tim Persewangi. Berikut detikJatim rangkum informasi mengenai rekam jejak dan profil legenda sepakbola Syamsuddin Batola.
Profil Syamsuddin Batola
Lahir 4 Juli 1967, Syamsuddin Batola merupakan eks pemain sekaligus legenda PSM Makassar yang berposisi sebagai bek. Bersama adiknya Zain Batola, ia turut membanggakan PSM Makassar setelah mempersembahkan gelar juara Divisi Utama Liga Indonesia pada tahun 1999-2000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bek asal Kabupaten Maros ini memulai karier sepak bolanya sejak usia belasan tahun sebagai pemain junior di Diklat PPLP Sulsel di Makassar. Setelah tamat SMP, ia merantau dan bergabung dengan Diklat Ragunan di Jakarta.
Jejak Karier Syamsuddin Batola
Setelah menuntaskan pendidikan sepak bola di Ragunan, Syamsuddin direkrut Pelita Jaya, klub yang dikenal gemar mengembangkan pemain muda, terutama yang pernah memperkuat timnas junior. Kariernya berlanjut ke PKT Bontang, yang memiliki visi serupa dalam memanfaatkan talenta muda.
Kembali ke Makassar, Syamsuddin memperkuat PSM pada era Liga Indonesia. Pencapaian puncaknya meraih trofi juara Liga Indonesia 1999-2000, setelah tampil gemilang di final melawan mantan klubnya, PKT, di Stadion Gelora Bung Karno.
Setelah pada akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu, Syamsuddin melanjutkan kariernya sebagai pelatih untuk meneruskan dedikasinya di dunia sepakbola Indonesia. Pria berusia 57 tahun itu kini berstatus pelatih dengan lisensi Level A-AFC.
Pada tahun 2005, Syamsuddin memulai trah menjadi asisten pelatih untuk klub Persim Maros dan PSM Makassar di era tahun 2017-2019. Hingga pada tahun 2020, ia resmi menjadi pelatih kepala untuk klub Persim Maros.
Setahun setelahnya, ia melatih Akademi PSM Makassar hingga berhasil membawa tim utama PSM Makassar di ajang Liga 1 Indonesia pada tahun 2021. Kala itu, ia berhasil membawa tim Juku Eja menjadi juara 4 Piala Menpora 2021.
Tidak hanya itu, ia juga pernah mengantarkan PSM Makassar sebagai runner-up pada ajang Liga 1 2018, peringkat ke-3 Liga 1 2017, serta menjadi juara 1 dalam ajang Piala Indonesia pada 2018-2019. Saat itu, PSM mampu menumbangkan Persjia Jakarta dengan skor 2-1.
Semasa melatih PSM, nama Syamsuddin terus menjadi sorotan publik usai kemampuannya meracik skuat pemain lokal PSM Makassar dalam ajang Piala Menpora 2021. Meski awalnya PSM sempat diremehkan, ia membuktikan berhasil mengantar PSM menjajaki babak 8 besar.
Terakhir kali, Syamsuddin menjadi pelatih Persewangi Banyuwangi untuk bermain di Liga 4 yang dikelola Asprov. Kini, ia tutup usai karena mengalami kecelakaan sebelum melakukan MCM. Syamsuddin mengalami kecelakaan di tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro).
Kronologi Kecelakaan Syamsuddin
Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Effan Anthonio melalui Kanit Gakkum Satlantas Ipda Aditya Wikrama menyampaikan, head coach (pelatih kepala) Persewangi dalam perjalanan menuju acara yang diselenggarakan Asprov PSSI Jatim.
Namun, kecelakaan menimpa minibus Avanza yang ditumpangi perwakilan tim Persewangi. Mobil tersebut menabrak bus Hino yang membawa 25 penumpang. Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo.
Menurut hasil olah TKP sementara, kecelakaan diduga akibat kelalaian pengemudi minibus. Saat ini, sopir Avanza masih dalam perawatan dan belum dapat dimintai keterangan, sementara penumpang bus Hino sudah dipindahkan.
Minibus rombongan Persewangi awalnya ingin menuju ke MCM Asprov PSSI Jatim. Namun dalam perjalanan, minibus Persewangi menabrak bagian belakang bus Hino di Km 842/200 B Tol Pasuruan-Probolinggo. Kecelakaan tersebut juga membuat Sekretaris Persewangi Ari Mustofa mengalami luka ringan. Ari Mustofa lantas dibawa ke RS Probolinggo.
"Semula kendaraan minibus berjalan dari arah Gending menuju Leces di lajur 1. Sesampainya di TKP diduga pengemudi mengantuk sehingga pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraannya kemudian menabrak kendaraan bus yang ada di depannya, dengan posisi akhir minibus di bahu jalan menghadap ke selatan dan bus berhenti di bahu jalan," ujar Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Imet Chaerudin Tamsil.
Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/irb)