Pelatih Persebaya, Paul Munster, bakal mengajukan banding soal kartu kuning yang ia dapat saat melawan Madura United. Pelatih asal Irlandia Utara ini sudah berkomunikasi dengan manajemen Bajul Ijo.
Paul Munster mendapatkan kartu kuning dari wasit Gedion Dapaherang. Paul Munster terlihat kesal menerima kartu kuning tersebut. Apalagi, kartu kuning itu membuatnya terancam tidak bisa mendampingi tim saat lawan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, pada Sabtu (7/12/2024).
"Saya harus banding dan saya sudah bicara pada manajemen. Harus banding pada situasi ini, karena saya tidak menerima keputusan bodoh ini," kata pelatih berusia 42 tahun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paul Munster menyebut, Gedion Dapaherang juga bungkam ketika ditanya soal alasan kenapa memberinya hukuman kartu kuning.
"Mengapa kartu kuning? Wasit tidak menjawab, tapi hanya menunjukkan ekspresi keras," sambungnya.
Menurutnya, keputusan wasit memberi kartu kuning kepada dirinya menjadi aneh. Ia mengaku kecewa dengan apa yang dilakukan wasit dalam pertandingan pekan ke-12 tersebut.
"Ini adalah keputusan kartu kuning terbodoh yang saya terima dalam karier saya," tutur Paul Munster.
Seperti diketahui, Gedion Dapaherang memberi kartu Paul Munster ketika pelatih Persebaya tersebut berusaha keras tanya kenapa Malik Risaldi dianggap melakukan pelanggaran. Namun, wasit tidak menjawab dan justru mengeluarkan kartu kuning.
Kartu kuning tersebut diberikan kepada Paul Munster di penghujung babak kedua, yakni berada pada menit 90+9. Meskipun hasil akhir lawan Madura United, Persebaya berhasil merebut tiga poin, tetapi ia merasa pertandingan berjalan tidak adil.
Paul Munster saat ini telah mengantongi dua kartu kuning. Pertama, didapat saat Persebaya melawan PSS Sleman pada pekan perdana dan kedua saat menghadapi Madura United pada pekan ke-12 Liga 1.
(auh/hil)