BRI Liga 1 Bergulir Omzet Pedagang Kecil Pun Mengalir

BRI Liga 1 Bergulir Omzet Pedagang Kecil Pun Mengalir

Amir Baihaqi - detikJatim
Jumat, 29 Nov 2024 23:30 WIB
Pedagang di Stadion Gelora Bung Tomo
Stan dagangan pernak-pernik bola milik Kalim di area Stadion Gelora Bung Tomo diserbu suporter selepas laga Persebaya vs Persija (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)
Surabaya -

Laga antara Persebaya Surabaya kontra Persija Jakarta pekan ke-11 lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 tuntas. Tim Bajul Ijo, julukan Persebaya keluar sebagai pemenang dalam laga klasik itu.

Laga kedua tim digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat, 22 November 2024 pukul 19.00 WIB. Meski sempat tertinggal Persebaya mampu comeback dengan skor akhir 2-1.

Tercatat, laga itu disaksikan sekitar 27.190 penonton yang hadir langsung ke Stadion GBT, tak hanya Bonek, suporter Persebaya tapi juga The Jak, suporter Persija yang datang jauh-jauh dari Jakarta ke Surabaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah penonton itu juga ternyata sebagai rekor terbanyak selama BRI Liga 1 2024/2025 bergulir. Banyaknya penonton ini jelas membawa berkah bagi para pedagang di sekitar Stadion GBT.

Yuda misalnya, pedagang asongan es teh itu selalu menunggu Persebaya bermain di Stadion GBT. Pria 46 tahun itu menyebut momen laga kandang Persebaya selalu menggenjot omzet dagangannya naik 2 kali lipat dibanding hari biasanya.

ADVERTISEMENT

"Omzet nggak mesti, tapi keuntungan bersih 200 ribu. Kalau keseluruhan Rp 500 ribu," ujar pria asal Tambaksari itu kepada detikJatim.

Ia biasanya telah datang ke sekitar stadion sejak siang hari, meski laga baru dimainkan sore atau malam hari. Selain di Stadion GBT, ia biasanya juga berjualan di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik dan Gelora 10 November di Tambaksari, Surabaya.

Yuda lalu berharap kompetisi sepakbola tempatnya mengais rezeki agar lebih tertata lagi. Ia juga meminta panitia pelaksana bahkan Pemkot Surabaya lebih memudahkan dan membantu pedagang asongan seperti dirinya.

"Harapannya BRI liga 1. Ya semakin maju, semakin tertata. Terus yang utama asongan itu dirangkul, jangan UMKM saja," ucap Yuda.

Hal senada diungkapkan Kalim, pedagang kaus, jersei hingga pernak-pernik terkait sepakbola. Saat laga kandang Persebaya, ia bisa meraup omzet hingga 2 juta.

"Ada 1,500 ribu (Rp 1,5 juta) paling banyak Rp 2 ribu (Rp 2 juta)," ujar pria 54 tahun itu.

Kalim mengaku mulai berjualan sejak 2018 setelah bisnis distronya tak berkembang. Saat itu lah, ia mulai melirik peluang bisnis terkait pernak-pernik sepakbola yang ternyata menjanjikan.

Ia memahami fanatisme para suporter bola ditambah dengan gelaran liga yang baik akan membuat ekosistem yang menguntungkan bagi bisnisnya. Untuk itu, ia berani banting setir dari berjualan baju-baju distro ke kaus sepakbola yang diambil baik dari Surabaya maupun luar kota.

Pedagang di Stadion Gelora Bung TomoYuda, pedagang asongan es teh di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

"Dagangannya ini ambil dari Bandung, ada juga dari Surabaya. Kalau modalnya sekitar Rp 10 juta lah," ungkap Kalim.

Selain di stadion, Kalim mengaku juga punya toko. Namun saat ada laga kandang Persebaya berlangsung, ia langsung mengangkut dagangannya ke stadion.

"Ada, selain di (Stadion) GBT ada di toko namanya Satu Nyali Store," ujar pria asal Benowo itu.

Bergulirnya liga juga dirasakan Roni, pedagang pentol di Stadion GBT. Omzetnya juga bisa naik drastis hingga Rp 800 ribu jika ada gelaran laga sepakbola.

Untuk itu, saat ada laga BRI Liga 1, bisa dipastikan ia akan bersiap-siap berdagang ke Stadion GBT. "Selain di GBT jualan di SMA kompleks, Taman Mundu," ujar pria 53 tahun itu.

Roni mengaku telah berjualan pentol selama 10 tahun terakhir, baginya gelaran sepakbola yang berlangsung tiap pekan merupakan hal yang ditunggu.

"Saya sampai punya jadwal Persebaya, jadi saya pantengin aja kapan Persebaya main di kandang," tutur pria asal Tambaksari itu.

BRI Sponsor Utama Liga 1 Empat Musim Berturut

Liga 1 2024/2025 merupakan tahun keempat bagi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menjadi sponsor utama perhelatan kompetisi sepakbola teratas di Indonesia. Kerjasama sponship ini semakin menegaskan komitmen BRI untuk perkembangan sepakbola Indonesia.

Wakil Direktur Utama BRI Catur menjelaskan, kembali menjadi sponsor Liga 1 bukan tanpa pertimbangan. Sebab, sepakbola masih menjadi olahraga rakyat yang paling digandrungi masyarakat. Hal ini selaras dengan profil BRI yang selalu dekat dengan rakyat.

"Oleh karena itu, kami menilai kompetisi BRI Liga 1 menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan eksposure," ujar Catur seperti dilansir dari detikFinance.

Peningkatan awareness BRI sebagai brand sponsor utama sepakbola juga semakin melekatkan dengan sepakbola. Pada tahun 2021 awareness masyarakat ada di kisaran 79% lalu meningkat mencapai 100% pada tahun 2024.

Pedagang di Stadion Gelora Bung TomoRoni, pedagang pentol di Stadion Gelora Bung Tomo saat melayani pembeli (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

Selain itu, pertimbangan menjadi sponsor utama liga juga tak lepas dari faktor ekonomi. Berdasarkan riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat( LPEM) Universitas Indonesia tercatat pada tahun 2020 perputaran uang di BRI Liga 1 antara Rp 2,7 triliun hingga Rp 3 triliun per tahunnya.

Terbaru hasil BRI Research Institute pada Juli 2024 menyebutkan ada output ekonomi mencapai sekitar Rp 10,42 triliun, dan dari perputaran uang itu tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp 5,93 triliun.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads