Kota Bandung, yang dikenal dengan passion sepak bolanya, adalah tempat pertama Maulana Syarif menggoreskan mimpi. Di tanah kelahirannya, bakat sepak bolanya mulai terbentuk. Seperti banyak anak muda berbakat, perjalanannya dimulai dari lapangan-lapangan sederhana.
Meski tumbuh di Bandung, Maulana Syarif justru mendapatkan klub profesional pertama kali adalah Persija Jakarta. Seperti diketahui, Persija merupakan klub rival dari Persib Bandung. Maulana Syarif mengaku bergabung dengan tim muda Persija melalui mini turnamen.
"Jadi, dulu itu Persija ngadain turnamen, namanya BBB (Belajar Bola Bareng). Aku gabung di tim pelajar Kota Bandung. Dulu waktu itu nama timnya Roksi FC. Aku sama anak-anak ikut di turnamen itu dan hasilnya bagus. Habis itu dapat surat trial untuk masuk ke akademi Persija. Alhamdulillah masuk ke Persija akademi U-20," ujar pemain berusia 21 tahun itu dikutip dari Youtube Transfermarkt Indonesia, Kamis (28/11/2024).
Di tim muda Persija, Maulana Syarif terus tumbuh menjadi pemain muda yang potensial. Dia juga diberi kesempatan untuk masuk ke tim senior Persija. Sayangnya, Maulana Syarif yang kala itu berposisi sebagai gelandang gagal bersaing dengan pemain-pemain berpengalaman.
Lantaran gagal bersaing, Maulana Syarif pun memutuskan untuk berganti klub supaya mendapatkan jam terbang yang banyak. Maulana Syarif menyebut bahwa ada beberapa tim yang menginginkan dirinya, tapi pada akhirnya sang pemain memilih Arema FC.
"Jadi awal-awal aku naik ke tim Persija senior itu, ada usulanlah dari manajemen Persija. Kalau aku masih stay di sini akan susah untuk bermain. Terus ada tawaran masuk ke Persija dari beberapa klub Liga 1, salah satunya Arema," tutur Maulana Syarif.
"Aku berani ambil Arema karena secara pribadi tim habis problem yang lumayan besar. Aku mikir sambil ngelatih mental aja. Aku berani ambil keputusan untuk gabung Arema," sambungnya.
Perpindahan ke Arema FC membuka babak baru dalam karier Maulana Syarif. Di Malang, sang pemain berhasil membuktikan dirinya. Dia selalu menjadi andalan dalam dua musim terakhir. Kemampuannya bermain dengan cerdas dan dedikasi tinggi membuat dia cepat diterima oleh Aremania.
Musim 2023/2024 lalu, Maulana Syarif tercatat tampil sebanyak 28 kali dan menorehkan 1 assist. Sementara pada musim ini, dia tidak tergantikan di posisi bek sayap kanan dengan selalu bermain sebagai starter dalam 11 laga beruntun.
Baca juga: Hobi Unik Paul Munster Koleksi Jersey Klasik |
"Awal musim kemarin (2023/2024), saya digeser ke posisi bek sayap kiri. Soalnya Mas Jhon (Johan Alfarizi) belum bisa tampil. Dan di musim kedua ini, saya lebih banyak main di sebelah bek kanan," tegasnya.
Maulana Syarif yang awalnya berposisi sebagai gelandang mengaku mengalami kendala saat digeser sebagai bek sayap. Dia perlu adaptasi cukup lama. Apalagi, intensitas Liga 1 berbeda dengan kompetisi U-18 ataupun U-20.
Seiring berjalannya waktu, Maulana Syarif mulai nyaman di posisi bek sayap. Adalah Kuncoro, asisten pelatih Arema, yang pertama kali mengubah posisi Maulana Syarif dari gelandang ke bek sayap.
Penampilan apik Maulana Syarif di posisi bek sayap kanan Arema membuahkan hasil manis. Dia kini mendapatkan panggilan dari Shin Tae-yong untuk bergabung dengan pemusatan latihan Timnas Indonesia.
STY total memanggil 33 pemain untuk menjalani pemusatan latihan di Bali. Nantinya, hanya 23 pemain yang akan masuk ke skuad final Indonesia untuk Piala AFF 2024. Maulana Syarif mengaku senang bisa mendapatkan kepercayaan dari STY.
"Pertama kali dengar (pemanggilan Timnas) dari Bos IB (Iwan Budianto). Pertama kali dengar itu mudah-mudahan (beritanya) beneran. Sekarang, lebih menjaga kondisi. Senang bisa dipanggil timnas dan merasa termotivasi biar bisa lebih lagi," pungkasnya.
(abq/iwd)