Gate 13 Stadion Kanjuruhan Disiapkan untuk Museum dan Monumen

Gate 13 Stadion Kanjuruhan Disiapkan untuk Museum dan Monumen

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 26 Sep 2024 20:30 WIB
Progres renovasi Stadion Kajuruhan Malang
Progres renovasi Stadion Kajuruhan Malang (Foto: Muhammad Aminudin.detikJatim)
Malang -

PT Waskita Karya selaku pelaksana renovasi proyek Stadion Kanjuruhan menyiapkan Gate 13 untuk museum dan monumen. Tujuannya untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan 2022.

Project Manager PT Waskita Karya Vino Teguh Pramudia menyatakan bahwa pihaknya hanya menyiapkan ruang dan fungsi di Gate 13 untuk museum dan monumen Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu sesuai dengan kesepakatan antara PT Waskita Karya, Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Kanjuruhan dan Pemkab Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena memang keputusan yang diambil waktu kemarin kita pembahasan pintu atau Gate 13 diserahkan kepada yayasan, keluarga korban dan Pemkab Malang sebagai user untuk digunakan sebagai museum dan monumen," ujar Vino kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).

"Dari kami selaku penyedia jasa, kami memberikan tata ruang fungsi yang aman untuk digunakan dengan pelaksanaan penguatan struktur di titik-titik area yang sudah disepakati," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Vino mengungkapkan, bahwa pihaknya akan tetap menjaga originalitas Gate 13. Progres pengerjaan untuk penguatan struktur bangunan yang dilakukan di pintu 13 sudah mencapai 70 persen.

"Progres penguatan struktur di pintu 13 sudah mencapai tujuh puluh persen," ungkapnya.

"User kami ini kan Pemkab Malang ya, jadi kita serahkan Pemkab. Dari Pemkab nanti yang berhubungan dengan yayasan keluarga Kanjuruhan. Jadi keputusannya untuk pengelolaan pintu 13 dari Pemkab Malang dan yayasan keluarga korban tragedi Kanjuruhan," ucapnya.

Menurut Vino, pihaknya mewujudkan new face. Atau wajah baru Stadion Kanjuruhan pasca tragedi sesuai dengan kontrak kerja yang berakhir pada akhir Desember 2024 mendatang.

"Kami mewujudkan new face. Kami merenovasi secara masif, dan ini lebih rumit dibanding kita membangun stadion yang baru. Karena kita harus mempertahankan legacy, dan juga mempertahankan struktur yang lama, dengan menambah kekuatan serta memberikan aspek-aspek keamanan dan kenyamanan untuk penonton," bebernya.

Sehingga, kata Vino, dari setiap gate atau pintu yang di bangunan kembali sudah pasti ada perubahan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan penonton. Seperti akses keluar masuk pintu stadion serta kemudahan dalam proses evakuasi.

"Ada perubahan pastinya, karena kita ketahui bersama stadion yang lama keamanan dah kenyamanan kan masih kurang ya, termasuk akses keluar masuk untuk evakuasinya. Kami lakukan pelebaran dan perubahan tangga secara total. Jadi tangga lama kami bongkar, kami buat yang baru dengan tangga yang lebih aman," tuturnya.

Vino mengaku, pihaknya telah menyiapkan desain monumen Tragedi Kanjuruhan, di mana nantinya akan disodorkan kepada Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan, keluarga korban dan Pemkab Malang untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

"Kami sudah siapkan desain monumen, tapi belum fix dikerjakan. Karena akan kami sampaikan dahulu kepada yayasan, keluarga korban dan Pemkab Malang selaku user," akunya.

Sekedar diketahui, renovasi stadion Kanjuruhan akan mengutamakan standar FIFA. Proyek ini dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran Rp 331 miliar.




(abq/iwd)


Hide Ads