Derby Jatim ini berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Rabu (27/3/2024) malam. Laga tersebut dipimpin wasit Gideon Dapaherang.
Pertandingan Arema vs Persebaya diprediksi bakal berjalan seru. Kedua tim akan menunjukkan permainan terbuka demi meraih kemenangan dalam laga bertajuk Derby Jatim tersebut.
Namun, pelatih Persebaya, Paul Munster mengaku waswas dengan kepemimpinan wasit. Dia berharap wasit bisa memimpin pertandingan secara fair play.
"Kami sangat memperhatikan wasit yang akan memimpin pertandingan besok. Kami lihat besok, siapa yang akan diberikan penalti. Saya berharap pertandingan besok berjalan secara fair play," ujar pelatih asal Irlandia Utara tersebut dalam sesi konferensi pers, Selasa (26/3/2024).
Paul Munster merasa Persebaya kerap kali dirugikan oleh wasit. Momen itu sebelumnya tercipta saat Persebaya bersua PSS Sleman dan Borneo FC Samarinda.
Insiden pertama datang saat Persebaya bersua PSS Sleman pada Minggu (3/3). Di laga itu, wasit Ginanjar Rahman Latief salah membuat keputusan. Wahyudi Hamisi yang menendang kepala Bruno Moreira, hanya diberikan hadiah kartu kuning.
Padahal kejadian itu sangat membahayakan bagi Bruno Moreira yang sudah terjatuh di lapangan. Atas keputusan itu, manajemen Persebaya pun mengirimkan surat protes ke PSSI.
Selanjutnya, Persebaya kembali dirugikan wasit saat pertandingan melawan Borneo FC pada Kamis (7/3). Di laga itu, Persebaya sempat unggul terlebih dahulu melalui Toni Firmansyah.
Kemenangan di depan mata sirna usai Kasim Botan mencetak gol bunuh diri di tambahan waktu babak kedua. Ditambah lagi, Persebaya harus bermain dengan sepuluh pemain usai Paulo Henrique diusir wasit Aidil Azmi dari lapangan.
Puncaknya, Persebaya harus kebobolan lewat gol Ikhsan Zikrak pada menit 90+7. Padahal, wasit Aidil Azmi hanya memberikan waktu tambahan selama 6 menit.
Paul Munster bahkan menyebut timnya bermain melawan 15 orang saat itu. Maksud 15 orang adalah merujuk kepada 4 perangkat pertandingan yang dianggapnya membantu 11 pemain lawan.
"Jika wasit melakukan pertandingan fair play, maka akan sangat bagus. Tetapi, jika tidak fair play pertandingan ini sama saja ketika kami bermain dengan Borneo," pungkasnya.
(auh/iwd)