LPO Muhammadiyah Gelar Pelatihan Statistik Sepakbola dan Media Officer

LPO Muhammadiyah Gelar Pelatihan Statistik Sepakbola dan Media Officer

Auliyau Rohman - detikJatim
Jumat, 08 Mar 2024 01:00 WIB
Poster pelatihan statistik sepakbola dan media officer
Poster pelatihan statistik sepakbola dan media officer (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah membuat gebrakan. Mereka bakal mengadakan pelatihan statistik sepakbola dan media officer untuk klub-klub di Jawa Timur.

Dalam acaranya itu, LPO Muhammadiyah bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur, dan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PWM Jawa Timur.

Acara ini rencananya digelar di kampus UMSurabaya pada Jumat (8/3). Mulai pukul 08.00 - 20.00 WIB. Kegiatan ini pun disambut positif oleh Sekretaris Asprov PSSI Jawa Timur, Joko Tetuko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini programnya LPO Muhammadiyah. Program pertama yang bekerja sama dengan Asprov PSSI Jatim. Kami menyambut positif acara ini," ujar Joko kepada detikJatim, Kamis (7/3/2024).

Dengan diadakannya acara ini, Joko berharap klub-klub yang mengikuti workshop bisa lebih memahami statistik sepakbola, baik di dalam maupun luar lapangan. Begitu juga untuk media officer.

ADVERTISEMENT

"Peserta di acara ini sekitar 50. Kita ambilkan dari perwakilan klub-klub Liga 3 Askab dan Asprov. Kemudian klub-klub yang masuk ke semifinal U-13 dan U-15. Jadi kembali ke klub masing-masing," sambungnya.

Mengenai pemateri dan alur acara, Joko Tutuko menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada pihak penyelenggara LPO Muhammadiyah. Dia sangat yakin acara ini bisa memberikan dampak positif bagi klub-klub yang mendaftar.

"LPO Muhammadiyah memberikan kontribusi dan perhatian di sepakbola. Saya kira itu positif. Itu yang kita ambil sisi positifnya, karena LPO MUhammadiyah punya keinginan bagaimana membantu klub-klub yang ada," terang Joko.

"Jadi minimal setiap klub kalau punya media officer dan statistik sepakbola kalau ada peristiwa di pertandingan, klub bisa membela diri. Bisa advokasi atas ketidakadilan. Intinya, mereka akan dilatih untuk profesional di dalam dua hal itu," pungkasnya.




(auh/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads