Pemain PSS Sleman, Wahyudi Hamisi tengah menjadi sorotan lantaran melakukan tendangan ke kepala pemain Persebaya, Bruno Moreira. Persebaya pun melayangkan protes kepada PSSI atas insiden tersebut. Begini harapannya.
Hamisi melakukan tindakan brutalnya saat laga Persebaya vs PSS berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (3/3) lalu. Momen itu terjadi pada menit ke-19. Bruno tergeletak di lapangan. Bola yang dibawa Ripal Wahyudi kemudian menuju ke arah Bruno.
Tiba-tiba, kaki Hamisi menendang kepala Bruno. Aksi itu kemudian membuat Bruno bangkit dan marah lantaran mendapatkan perlakuan tersebut. Kejadian itu lantas memancing keributan antarpemain dari kedua klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur operasional Persebaya, Candra Wahyudi menegaskan bahwa timnya tidak terima. Dia pun langsung mengirimkan surat protes ke PSSI.
"Seperti yang sudah publik tahu bersama, ada kejadian yang luar biasa saat Persebaya lawan PSS Sleman. Ada kejadian pemain kami, Bruno Moreira mendapatkan tindakan kekerasan yang luput dari sanksi tegas wasit di pertandingan. Artinya, persebaya mengirimkan surat ke PSSI itu untuk meminta ketegasan PSSI untuk menghukum pihak-pihak yang melanggar aturan di pertandingan itu," ujar Candra Wahyudi, Selasa (5/3).
"Pertama, pemain PSS, Wahyudi Hamisi yang sangat jelas melakukan tindakan brutal dengan menendang kepala pemain kami. Kedua, wasit Ginanjar Rahman Latief ini dia yang memiliki wewenang untuk membuat pertandingan berjalan secara fair. Dia punya kartu dan punya peluit untuk membuat pertandingan ini lebih jeli. Tapi dia tidak melakukan itu. Terbukti, dia hanya memberikan peringatan berupa kartu kuning," sambungnya.
Lebih lanjut, Candra Wahyudi menyebut bahwa Hamisi tidak hanya melakukan pelanggaran keras kepada Bruno. Tapi, Hamisi juga melakukan beberapa tindakan pelanggaran yang menurutnya layak mendapatkan hukuman yang lebih tegas.
"Karena itu, surat yang kita layangkan ke PSSI untuk menuntut Ketua PSSI, Erick Thohir, yang dari awal menjadi Komisi Wasit untuk segera menghukum pihak-pihak yang tidak sesuai aturan," terangnya.
Menurut Candra Wahyudi, PSSI punya kewenangan untuk menghukum pemain maupun wasit yang melakukan pelanggaran. Sebab, PSSI memiliki Komisis Disiplin dan Komisi Wasit. Dia berharap hal tersebut ditegakkan agar pertandingan sepak bola bisa berjalan sebagaimana mestinya.
"Mereka punya komisi yudisial. Ada Komisi Disiplin untuk pemain. Ada juga Komisi Wasit untuk mengevaluasi kinerja wasit. Jadi kan itu sebenarnya ranah mereka mau dihukum apapun. Dan, yang menjadi penekanan Persebaya adalah aturan harus ditegakkan, pertandingan harus dilindungi, dan pemain harus dilindungi," pungkasnya.
(abq/iwd)