Madura United harus mengakui keunggulan Bhayangkara Presisi Indonesia dengan skor 3-2 dalam lanjutan pekan ke-27 Liga 1 2023/2024. Asisten pelatih Madura United Rakhmad Basuki menyoroti kepemimpinan pengadil lapangan.
Pertandingan Bhayangkara vs Madura United berlangsung di Stadion STIK, Jakarta, Jumat (1/3/2024) malam. Tiga gol Bhayangkara di laga tersebut dicetak oleh Witan Sulaeman, Matias Mier, dan Jose Brandao. Sementara dua gol Madura United dihasilkan Riski Afrisal dan Yuda Editya.
Rakhmad Basuki menilai pertandingan berjalan luar biasa. Sangat seru dan saling jual-beli serangan meski lapangan cukup licin imbas turunnya hujan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rakhmad Basuki bahkan tak sungkan menyebut permainan Bhayangkara lebih bagus dari Madura United. Namun laga yang seru itu, kata dia, dinodai dengan keputusan wasit yang kontroversial.
"Saya melihat bahwa hari ini Bhayangkara memang tampil lebih baik, tapi kami juga tampil tidak buruk karena kami berhasil mengejar ketertinggalan. Ini adalah mentalitas kami. Mentalitas Madura," kata asisten pelatih Mauricio Souza tersebut selepas pertandingan, Jumat (1/3/2024).
"Sayangnya Man of the Match (MOTM) datang dari dua tim. Kalau tidak, mungkin saya akan pilih pengadil lapangan yang bisa menjadi Man of the Match hari ini," sambungnya.
Bukan tanpa alasan Rakhmad Basuki mengkritik kepemimpinan wasit Heru Cahyono. Menurutnya, ada sejumlah keputusan Heru Cahyono yang perlu dipertanyakan, salah satunya adalah tidak memberikan hadiah penalti kepada Madura United.
Momen itu terjadi pada babak kedua. Malik Risaldi yang melakukan aksi di dalam kotak penalti Bhayangkara terlihat dijegal oleh Hargianto. Namun wasit Heru Cahyono bergeming. Dia tidak menunjuk titik putih dan terus melanjutkan pertandingan.
"Kami lihat tayangan ulang maupun di televisi bahwa seharusnya kami mendapatkan penalti. Saya juga tidak mau mengkritik bagaimana Bhayangkara mendapatkan penalti, karena kami tidak melihat. Tapi murni kami seharusnya mendapatkan penalti. Namun kalau memang ini murni karena ketidaktahuan wasit, kami bisa terima," terang Rakhmad Basuki.
Sementara itu, winger Madura United, Yuda Editya mengaku bersyukur bisa mencetak gol di pertandingan ini. Di sisi lain, Yuda juga kecewa lantaran gagal membawa timnya meraih kemenangan.
"Saya ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan, saya ucapkan terima kasih kepada tim, pelatih, dan orang tua yang support saya. Satu sisi saya merasa senang karena bisa membantu tim untuk mencetak gol hari ini. Tapi di sisi lain, saya juga agak kurang senang karena tim tidak meraih hasil maksimal," ujar pemain berusia 19 tahun tersebut.
Dengan kekalahan ini, Madura United gagal menembus klasemen empat besar. Laskar Sapeh Kerrab masih tertahan di posisi kelima dengan koleksi 42 poin dari 27 pertandingan. Mereka terpaut 1 poin dari PSIS Semarang yang nangkring di urutan keempat.
(abq/iwd)