Dede Sapari awalnya direkrut Persela untuk mengisi slot pemain U-21. Pemain 19 tahun ini berhasil memenuhi ekspektasi pelatih Djadjang Nurdjaman.
Keberuntungan memihak Dede Sapari, ia terus dipasang sebagai pilihan utama di sektor sisi kiri pertahanan Persela. Bahkan, dia sempat didapuk menjadi bek tengah saat Jonny Campbell mengalami cedera.
Kesuksesan Dede Sapari menjadi pesepakbola profesional tentu tidak terlepas dari dukungan keluarga. Menariknya, Dede Sapari justru lahir dari keluarga yang bergelut di dunia olahraga voli.
"Saya juga kerap bermain voli. Sebab, keluarga saya hampir semua pemain voli," ujar pemain jebolan akademi Persib Bandung itu kepada detikJatim, Kamis (29/2/2024).
Meskipun terlahir di lingkungan yang kental dengan olahraga voli, Dede Sapari memiliki minat yang sedikit berbeda. Sejak kecil, dia selalu tertarik dengan sepakbola. Ketika teman-temannya bermain voli, Dede Sapari lebih memilih menggiring bola di lapangan dekat rumahnya.
Dengan dorongan dan dukungan penuh dari keluarganya, Dede Sapari kemudian memutuskan untuk mengejar impian masa kecilnya: menjadi pemain sepak bola profesional.
Dede Sapari tumbuh bersama tim muda Persib Bandung. Sempat berkelana ke Bhayangkara U-18, dia lantas bergabung dengan Persela pada September 2023.
"Saya sempat diarahkan (orang tua) untuk jadi pemain voli. Tapi saya lebih mintanya ke sepak bola, karena di depan rumah ada lapangan sepak bola," terang anak kedua dari empat bersaudara tersebut.
Kini, Dede Sapari telah berkembang menjadi salah satu pemain muda berbakat. Itu tidak terlepas dari tekadnya yang kuat dan kerja keras secara konsisten. Dede Sapari pun menyebut keluarga sekarang sangat bangga kepadanya.
"Pastinya keluarga sangat bangga sekali. Apalagi saya bisa bermain inti terus bersama Persela," pungkasnya.
(auh/iwd)