Widodo datang saat kondisi Arema FC tengah terpuruk. Dedik Setiawan dan kolega masih tertahan di zona merah, tepatnya di posisi ke-16 klasemen sementara. Mereka mengoleksi 21 poin dari 24 pertandingan.
Walau timnya tengah terbenam, Widodo cukup yakin bisa membawa Arema FC segera bangkit. Untuk mewujudkan hal itu, Widodo membutuhkan dukungan dari seluruh pihak.
"Saya bukan pelatih yang hebat. Saya tidak ada artinya kalau tidak di-support oleh semua pihak. Baik manajemen, pemain hingga para suporter. Kalau kita bersama, saya yakin kita masih bisa lolos dari degradasi. Ini keyakinan saya," ujar Widodo, Sabtu (10/2).
Sebelum melatih Arema FC, Widodo sempat menangani klub Liga 2, Deltras FC. Tangan dingin sang pelatih membawa The Lobster lolos hingga babak 12 besar.
Sayangnya, Deltras gagal melaju ke fase semifinal. Di pertandingan pamungkas mereka takluk dari Malut United dengan skor 1-2. Hasil itu membuat Deltras gagal lolos sebagai runner-up terbaik.
Setelah kontraknya bersama Deltras tuntas, Widodo lantas mendapatkan tawaran dari manajemen Arema FC untuk menggantikan posisi Fernando Valente. Tak berpikir lama, Widodo langsung mengambil tawaran tersebut.
"Kenapa saya berani memutuskan ke sini? Karena saya punya keyakinan. Saya tahu pemain-pemain semua terutama pemain lokal. Jadi ini bukan suatu tantangan buat saya, tapi ini keyakinan buat saya bahwa kita bisa," terang Widodo.
Lebih lanjut, Widodo menyatakan bergabung dengan klub sebesar Arema FC merupakan suatu kebanggaan baginya. Untuk itu, dia akan memberikan yang terbaik agar bisa membawa Arema FC bangkit.
"Satu yang saya mau sampaikan ke tim ini. Kebersamaan harus terus dijaga. Kemudian respect dan kerja keras jangan sampai lupa. Dan tentunya sebagai orang beriman kita harus berdoa," tutupnya.
(sun/iwd)