Penolakan sejumlah tokoh masuk struktur tim sukses atau Tim Nasional (Timnas) pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tentu memberikan dampak. Baru-baru ini, mantan Ketua KPK Abraham Samad membantah jadi dewan pakar Timnas AMIN.
Pakar politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai alasan sejumlah tokoh yang menolak karena Timnas AMIN mencoba menjaring sebanyak-banyaknya pihak yang punya visi dan misi sejalan dengan Anies Baswedan-Cak Imin.
"Tampaknya Timnas AMIN mencoba menjaring dukungan tokoh sebanyak-banyaknya, terutama mereka yang dirasa memiliki visi kebangsaan yang selaras dengan spirit perubahan," kata Umam dilansir dari detikNews, Jumat (24/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Umam melihat upaya itu tidak dibarengi dengan proses koordinasi yang matang. Imbasnya, kata dia, muncul penolakan dari sejumlah pihak yang disebut-sebut masuk struktur Timnas.
"Namun upaya penjaringan yang melibatkan 700-an nama tokoh itu tampaknya kurang di-back up dengan proses koordinasi dan verifikasi secara matang dan memadai dengan pihak-pihak terkait. Akibatnya, muncul penolakan dari sebagian pihak," ujarnya.
Menurutnya, situasi itu harusnya bisa segara diantisipasi oleh parpol yang mengusung pasangan AMIN. "Situasi semacam ini seharusnya bisa diantisipasi sejak awal melalui proses verifikasi," imbuhnya.
Dia menilai, jika situasi itu tidak diatasi segera, bisa berdampak negatif bagi Timnas AMIN. Dia menyebutkan bahwa dampaknya bisa muncul kesan yang kurang baik di masyarakat mengenai kesiapan Timnas AMIN.
"Sehingga tidak menimbulkan reaksi yang terkesan negatif dan kurang produktif, yang justru mengurangi persepsi publik terkait profesionalitas dalam penyusunan timnas ini. Ini juga bisa memunculkan kesan negatif tentang kurang matangnya koordinasi dan verifikasi dalam proses penyusunan timnas. Mungkin hal itu terjadi karena pengumuman timnas dilakukan di detik-detik jelang penetapan KPU, sehingga proses koordinasinya kurang optimal," katanya.
"Jika situasi ini bisa segera diklarifikasi, dilokalisir isunya, dan dipastikan tidak meluas ke tokoh-tokoh lainnya, maka seharusnya Timnas AMIN bisa kembali fokus ke agenda kampanye mereka," sambungnya.
Tokoh yang Tolak Gabung Timnas AMIN Diklaim Tetap Mendukung
Dewan Pertimbangan Timnas AMIN Syaiful Huda merespons fenomena sejumlah tokoh yang menolak ditulis dalam struktur atau susunan tim pemenangan atau Timnas AMIN.
Huda mengklaim mereka yang menolak tetap mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dia melihat ada dua hal yang melatarbelakangi beberapa tokoh menolak masuk Timnas AMIN. Salah satunya, kata dia, karena komunikasi yang belum selesai.
"Jadi situasinya bisa dua hal, sebenarnya Timnas AMIN sudah melakukan penjajakan untuk komunikasi dan mengajak, mungkin belum tuntas, lalu sudah harus diumumkan," kata Huda saat dihubungi, Jumat (24/11).
Kemudian, Ketua Komisi X DPR ini menyebut ada beberapa tokoh yang juga akhirnya menimbang untuk tidak diumumkan ke publik. Terlepas dari itu, Huda menyebut sebetulnya mereka yang menolak bergabung Timnas AMIN tidak sepenuhnya pergi. Menurutnya, mereka tetap membantu Anies-Cak Imin.
"Catatan pentingnya dari dinamika ini, semua 5-6 orang yang sampai hari ini menyatakan untuk tidak ditulis di timnas, beliau beliau tetap menjadi bagian dari figur dan sosok yang tetap akan membantu pasangan AMIN," ujar dia.
(dpe/dte)