.webp)
Ratusan Bonek, suporter klub sepakbola Persebaya Surabaya berdiri di salah satu ruas perempatan Polisi Istimewa Surabaya. Mereka membagikan bunga dan selebaran poster kepada para pengendara menjelang .
Pantauan detikJatim di lokasi, mereka membagikan sekuntum mawar kepada pengendara motor hingga mobil. Bahkan, mereka juga membagikan bunga ke rombongan prajurit TNI yang tengah melintas di Traffic Light, tepatnya di depan monumen Polisi Istimewa.
Pemberian bunga itu diberikan kepada pengendara motor dan mobil dengan nopol N atau Malang Raya dan sekitarnya. Begitu juga dengan plat B dan D yang melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator aksi Bonek bagi-bagi bunga Syaiful Antoni mengatakan kegiatan itu wujud aksi damai dan spontanitas para suporter Persebaya Surabaya. Sebab, mereka mengaku tengah mendukung Indonesia, khususnya sepakbola yang sedang fokus ke transformasi sepakbola Indonesia jauh lebih maju.
"Tentunya, kami suporter Indonesia khususnya Bonek mendukung transformasi Indonesia lebih maju dan suporternya juga harus transformasi lebih maju," kata Syaiful saat ditemui detikJatim di lokasi aksi, Sabtu (16/9/2023).
"Karena olahraga sepakbola Indonesia adalah hiburan, bukan kuburan. Cukup kejadian Kanjuruhan menjadi titik awal kami untuk memperbaiki diri, semua lapisan bukan hanya Kanjuruhan tapi semua lapisan suporter kembali ke titik nol, kembali memperbaiki situasi dan kondisi sepakbola sama-sama,"ujarnya.
Pria yang akrab disapa Capo Ipul itu menerangkan ada ribuan bunga mawar yang diberikan. Khususnya, bagi pengendara mobil dan motor dengan kode N atau area Malang Raya.
 Bonek, suporter Persebaya bagi-bagi bunga untuk pengendara dengan pelat nomor luar Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim) |
"Ada 1927 bunga yang kita bagikan untuk pengendara mobil dan motor berplat nopol N," ujarnya.
Capo Ipul memastikan Surabaya adalah kota yang ramah dan damai. Artinya, siapapun suporter atau pendatang dari daerah manapun, akan aman berada di kota pahlawan, termasuk saat pertandingan bola berlangsung.
"Dan kami tahu Surabaya adalah kota yang ramah dan aman bagi pendatang, baik dari Malang, Bandung, sampai Jakarta. Karena kultur Arek-Arek Suroboyo adalah kultur yang bisa berbaur dengan semua lapisan," tuturnya.
Capo Ipul menyatakan bahwa pada dasarnya semua pertandingan sepakbola yang berlangsung adalah hal yang biasa saja. Ia menilai tidak perlu terlalu di-framing berlebihan.
"Seperti menjamu tim-tim sepakbola yang lain, tidak perlu khawatir, kami bersama-sama aparat pengamanan, pemkot, suporter untuk menyukseskan acara di tanggal 23 September nanti," tutup dia.
Sekadar informasi pada 23 September mendatang Persebaya Surabaya akan berlaga melawan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Bonek berkomitmen untuk menyukseskan Derby Jatim di GBT.
(dpe/dte)
