Sebuah video beredar di medsos menunjukkan 2 pria melakukan aksi vandalisme. Mereka merusak fasilitas Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Video berdurasi 29 detik itu menunjukkan seorang pria berbaju putih bergaris sedang tiduran di atas jajaran kursi di Stadion Dipta.
Sementara, orang lain di sebelahnya memakai topi berbaju putih polos sengaja menekan kursi sampai posisi kursi bengkok ke belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, dalam video itu terucap dari orang yang sengaja mengambil video kedua orang temannya dengan memakai bahasa Jawa.
"Kalah bebas, melok pisan ayo (kalah bebas, ayo ikutan juga)," lalu berlanjut dengan suara tertawa. Diduga, mereka adalah suporter Arema FC alias Aremania.
Seperti diketahui, Arema FC untuk sementara bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.
Video ini diduga diambil pada saat Singo Edan menjamu Rans Nusantara pada Senin (14/8/2023).
Setelah viral, banyak netizen yang murka dan mengecam aksi tak terpuji yang dilakukan oknum diduga suporter Arema FC itu.
Salah satu suporter Bali United yang juga Penasihat Brigaz Bali I Wayan Bersih atau yang akrab disapa Ahmad ikut bereaksi dan mengecam aksi 2 orang di video itu.
"Sangat-sangat menyayangkan sikap atau tindakan mereka, oknum-oknum tersebut siapa pun mereka," ungkapnya, Rabu (16/8/2023).
Suporter asal Bangli itu mengatakan dari awal sudah berkomunikasi dengan panitia pelaksana (panpel) pertandingan maupun perwakilan manajemen Bali United yang berhubungan dengan suporter. Dia meminta agar hal seperti itu diantisipasi agar tidak sampai terjadi.
"Tolong hal-hal yang demikian tetap diantisipasi," imbuhnya.
Ahmad melihat tindakan itu dilakukan oleh orang-orang tertentu, karena tidak semua suporter bersikap demikian.
"Pak Ahmad pribadi tidak menuduh keseluruhan komunitas itu tetapi oknum yang sukanya bikin kekisruhan atau perusakan fasilitas stadion," jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Semeton Bulldog Ketut Budi mengatakan sudah mendapat informasi terkait pelaku yang ada di video.
Klarifikasi dari oknum itu menyatakan kalau memang kursinya dari awal sudah rusak. Pelaku juga membantah masuk stadion tanpa tiket.
"Dia sudah klarifikasi kemarin kalau memang katanya itu kursinya itu sudah rusak dan sudah jebol pas dia dudukin di sana. Dan soal dia dibilang nggak bayar tiket dia sudah klarifikasi dengan liatin tiketnya," jelasnya.
Meskipun mereka beralasan demikian, tetap saja banyak yang kecewa dengan aksi itu. Budi meminta selama Arema FC meminjam Stadion Dipta sebagai homebase di Bali agar ikut menjaga fasilitas stadion.
"Banyak sih teman-teman yang kecewa, dalam artian dia pinjam tempat untuk homebase harusnya menjaga fasilitas yang ada di stadion," pungkas Budi.
(dpe/iwd)