Manajemen Persebaya buka suara terkait Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang akan digunakan untuk venue Piala Dunia U-17 2023. Persebaya terancam terusir dari kandangnya tersebut.
Menanggapi hal itu, Manajer Persebaya Yahya Alkatiri meminta keadilan. Ia berharap Bajul Ijo masih bisa menggunakan Gelora Bung Tomo meski dipakai untuk Piala Dunia U-17.
"Kami juga berharap adanya keadilan, lah. Yang jelas jangan sampai Persebaya dirugikan. Sama-sama untung intinya," ujarnya Yahya, Jumat (11/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai kelanjutan Liga 1 2023/2024 saat ada Piala Dunia U-17, Yahya belum tahu pasti. Ia masih menunggu arahan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Kemarin waktu manager meeting LIB, waktu awal-awal itu, dikatakan masih belum tahu apakah liga bakal diliburkan atau tidak," imbuhnya.
Persebaya sudah mendaftarkan dua stadion untuk laga kandang Liga 1 2023/2024. Stadion alternatif yang dipilih manajemen adalah Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik. Masalahnya, jika menggunakan Stadion Gelora Joko Samudro, ada risiko bentrok jadwal dengan kompetisi Liga 2.
"Yang jelas kita sudah mendaftarkan dua stadion di awal musim. Kalau masalah bentrok jadwal dengan Liga 2, kita kembalikan saja ke LIB. Mereka kalau berani berbuat ya harus berani tanggung jawab. Kalau enggak ya liburkan saja," ucapnya.
Sejauh ini, Persebaya belum mengirimkan surat apapun ke PT LIB soal alternatif stadion jika GBT tidak bisa digunakan Bajul Ijo untuk laga kandang.
"Belum, kita kan belum tahu apakah liganya bakal jalan atau enggak," pungkas Yahya.
(sun/iwd)