Kondisi Patung Macan Putih di kawasan Stadion Brawijaya Kota Kediri memprihatinkan. Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri berdalih karena situasi di sekitar patung.
Pengendali Lingkungan Hidup DLHKP Kota Kediri Candra Maharanto mengeklaim bahwa sebenarnya sejak 2004 hingga kini 2023 dinasnya terus merawat dan menjaga Patung Macan Putih itu.
Dia berdalih, seiring perkembangan zaman di sekitar patung, banyak dibangun rumah toko (ruko) dengan beragam jenis usaha. Sehingga, lokasi sekitar patung menjadi padat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu kan masih rindang, banyak pohon di sekitar patung, lalu seiring perkembangan zaman, ada pembangunan ruko. Berbagai macam jenis usaha dan masyarakat yang datang," ujar Candra, Jumat (11/8/2023).
Padatnya pengunjung toko dan lalu-lalang orang itulah yang menjadi alasan Candra terkait patung Macan Putih di Stadion Brawijaya itu menjadi kurang terperhatikan.
"Otomatis membuat padat dan ramai, sehingga mungkin kondisi monumen patung jarang diperhatikan kebersihannya dan juga ada tangan usil yang mencoret dan merusak ukiran patung," katanya.
Berdasarkan pengamatan detikJatim, kondisi patung yang berbahan dasar batu marmer itu sudah berwarna kuning, padahal sebelumnya patung itu berwarna putih.
Selain itu, plakat tulisan pengurus, manajemen, dan pemain Persik pada saat meraih juara Liga Indonesia 2003 di batu penyangga patung sudah hilang.
Tidak hanya itu, terlihat pula sejumlah coretan vandalisme bahkan ukiran-ukiran dari tangan-tangan jahil di batu penyangga patung tersebut.
"Iya, memang patung sudah tidak putih lagi warnanya, sejumlah lapisan tulisan di sekitar pun sudah hilang," kata Candra.
Untuk itulah DLHKP berencana memberikan perhatian khusus terhadap patung itu dengan cara melakukan peremajaan. Namun, peremajaan itu tidak bisa dilakukan tahun ini.
"Secara khusus, tahun ini kami sesuai arahan bapak kepala dinas akan melakukan peremajaan dan perawatan. Anggarannya masih dibahas, mungkin di tahun 2024 pelaksanaannya," kata Candra.
(dpe/dte)