Kondisi patung Macan Putih yang berada di kompleks Stadion Brawijaya, Kota Kediri sungguh memprihatinkan. Nasib patung yang menjadi saksi bisu Persik Kediri di belantika sepakbola nasional itu sungguh ngenes. Tak sehebat dengan sejarah yang ada di balik pembangunannya dulu.
Macan Putih mengaum tampak terabaikan. Warnanya kusam, banyak kabel menjuntai di sekitarnya, mangkrak, tak terawat. Padahal, patung itu adalah penanda prestasi luar biasa klub sepakbola Persik Kediri di masa lalu.
Pantauan detikJatim sejumlah nama pengurus dan manajemen Persik Kediri yang tadinya terukir di tiang penyangga patung hilang tak berbekas. Padahal mereka telah berperan penting membawa kejayaan Persik di masa lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patung Macan Putih itu adalah monumen yang diinisiasi dan dibangun Wali Kota Kediri 1999-2009 Almarhum Achmad Maschut. Patung itu dibuat untuk menandai kejayaan Persik Kediri yang saat itu secara tak terduga memenangkan Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) pada 2003.
Maka, Patung Macan itu benar-benar menjadi kebanggaan tim berjulukan Macan Putih yang bersemboyan Djajati atau Panjalu Jayati yang berarti 'Kadiri Menang' di masanya. Patung itu menjadi motivasi bagi Persik Kediri hingga kembali meraih trofi pada 2006.
Berdasarkan penuturan M Anang Kurniawan, mantan ajudan pribadi almarhum Achmad Maschut, patung Macan Putih itu dibangun pada 2004. Saat patung itu menjadi satu di antara landmark Kota Kediri yang mewakili simbol kebanggaan warga Kota Kediri pada kesebelasan Persik Kediri.
"Jadi saat itu, almarhum Bapak Maschut memiliki keinginan untuk membangun dan membuat sebuah tanda atau semacam landmark, di mana Persik Kediri menjadi juara di laga Liga Indonesia. Maka dibangun lah monumen patung Macan Putih itu," Kata Anang Kurniawan kepada detikJatim, Jumat (11/8/2023).
Patung Macan Putih itu terbuat dari batu alam marmer yang dipesan khusus oleh almarhum Achmad Maschut. Desain patung itu pun sesuai keinginan Wali Kota, yang terkenal dengan pantun dan lawakan saat menyampaikan sambutan, itu.
![]() |
Anang juga menjelaskan bahwa saat proses pembangunan dan pemesanan patung Macan Putih itu, Achmad Maschut beberapa kali mengubah bentuk dan ukuran ,acan karena tidak sesuai dengan keinginannya yang ingin mewujudkan patung Macan Putih yang kokoh dan kuat.
"Saat itu saya ingat, Bapak (Achmad Maschut) sempat 3 kali pesan dan mengubah bentuk patung hingga sempurna seperti saat ini. Karena ukuran kurang besar, warna kurang putih, kurang kokoh dan gagah atau garang," jelas Anang.
Saat ditanya di mana dua patung lain yang sempat dipesan Achmad Maschut? Anang mengaku kedua patung lain itu hanya diketahui oleh almarhum Achmad Maschut sendiri, karena itu merupakan desain dan pesanan khusus.
"Itu kan khusus pesanan dan desain dari almarhum, hanya beliau yang tahu di mana patung legenda tersebut. Yang jelas saat itu 3 patung macan putih itu sempat menjadi benda yang sangat berharga," tukas Anang Kurniawan.
Kondisi patung Macan Putih yang kurang terawat memunculkan keprihatinan bagi sejumlah pihak. Siapa tahu bila patung penanda kejayaan Persik Kediri itu kembali dirawat, Macan Putih benar-benar bangkit dan membantu Persik Kediri menggapai prestasi tinggi lagi.
Hingga pekan ketujuh Lig 1 2023/2024 Persik Kediri bertengger di posisi ke-14 dengan 8 poin. Klub yang berada di bawah naungan Gading Marten sebagai presiden klub itu masih perlu berupaya lebih keras lagi untuk menunjukkan bahwa Macan Putih memang masih memiliki taring.
(dpe/dte)