Arema FC telah memberi kepastian untuk menggunakan stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, sebagai homebase kompetisi Liga 1 2023 mendatang. Rencananya penggunaan stadion untuk empat pertandingan awal.
"Sambil menunggu keputusan Gajayana, kita pakai Dipta (stadion) untuk tiga sampai empat pertandingan home pertama," ujar Manager Arema FC M Yusrinal kepada detikJatim, Selasa (30/5/2023).
Yusrinal mengungkapkan Arema FC harus mendaftarkan dua stadion sebagai homebase selama mengarungi kompetisi Liga 1. Selain stadion Gajayana, stadion Kapten I Wayan Dipta juga turut didaftarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena harus ada stadion kedua, yang harus didaftarkan selain Gajayana," ungkapnya.
Bagi Arema FC, penggunaan stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, juga tanpa alasan. Karena meski ada kesepakatan dengan Pemkot Malang. Karena butuh waktu kurang lebih 2 sampai 3 bulan untuk proses renovasi.
"Misal dengan Pemkot oke pun, memakai Gajayana pasti butuh waktu 2 sampai 3 bulan untuk perbaikan atau renovasi," tegasnya.
Stadion Gajayana memang banyak kekurangan jika digunakan Arema FC sebagai homebase. Karena kondisi stadion pertama di Indonesia saat ini, jauh kurang layak untuk memenuhi standar menghelat pertandingan Liga 1.
Untuk memenuhi itu, Arema harus menyediakan single seat yang jumlahnya puluhan ribu di tribun utama. Selain menambah kekuatan lampu stadion sebenar 1.200 lux. .
Rencana renovasi juga baru akan dilakukan setelah perjanjian kerjasama dengan Pemkot Malang dilakukan.
Sementara asisten Pelatih Arema FC, Joko Susilo menambahkan, jika menjadi tim musafir tidak bagus untuk ekosistem tim.
Sebab, tim tidak bisa mendapatkan dukungan dari suporter, sehingga mereka tidak bisa mendapatkan hasil yang optimal meskipun berperan sebagai tuan rumah.
Hal inilah yang mereka hadapi pada musim lalu ketika mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
"Kami tetap berharap meskipun jadi tim musafir, kita tetap ada penonton. Kita berharap ada dukungan dari Aremania nantinya," imbuhnya.
Meskipun demikian, pengalaman tidak menyenangkan musim lalu harus jadi pelajaran berharga. Dan sudah menjadi resiko penampilan mereka kurang maksimal ketika jadi tim musafir.
Tapi mereka akan mengupayakan agar mereka bisa menghasilkan poin maksimal di Liga 1.
"Kita sudah berpengalaman menjadi tim musafir selama setengah musim. Tentu hal tersebut akan jadi pengalaman berharga bagi kami untuk musim depan," pungkasnya.
(abq/iwd)