.webp)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan lampu hijau terkait penggunaan kembali Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) untuk Persebaya. Manajemen Persebaya menyambut baik langkah Wali Kota Surabaya.
"Jadi kami dari Persebaya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pak wali kota atas supportnya. tapi yang kita ketahui bersama saat ini, kalau nggak salah sejak bulan November izin GBT itu ada di PUPR," kata Manajer Persebaya Yahya Alkatiri, Jumat (31/4/2023).
Yahya menambahkan, saat ini pihak Persebaya agar PUPR bisa segera mengembalikan ke pihak Pemkot Surabaya, agar izin penggunaan Stadion GBT bisa segera turun. Dan Persebaya bisa segera balik ke home base awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ya semoga ini, dari PUPR bisa segera mengembalikan ke pihak wali kota, sehingga izin dari wali kota segera turun untuk Persebaya main di GBT," kata Yahya.
Meski begitu, pihak Persebaya Surabaya hingga saat ini terus berjuang agar bisa berlaga di home base semestinya di Stadion Gelora Bung Tomo.
"Intinya gini kalau dari Persebaya, itu kami ingin balik lagi ke home base. Siapa yang mau balik ke home base kita lagi. Pasti kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk balik ke home base. Mungkin, ya semoga ada jalan lah segera," ungkap Yahya.
Sedangkan terkait dua laga home tersisa yakni melawan Persija dan Arema. Yahya memastikan untuk laga lawan Persija akan di gelar di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.
"Dan terkait masalah itu juga Perpol, di Perpol itu perizinan itu 20 hari, jadi kalau Persija ini nggak memungkinkan untuk kita lakukan di GBT, udah tidak mungkin. Karena memang Perpolnya nggak bisa, dan kita uda rakor kemarin, bahwa lawan Persija ada di Gejos," ungkap Yahya.
Sedangkan laga melawan Arema FC. Yahya berharap tetap digelar di Stadion Gelora Bung Tomo dan dihadiri oleh penonton.
"Semoga aja lawan Arema, kita lihat perkembangannya seperti apa. Kami sangat berharap, bisa main di GBT dengan penonton. Karena esensinya sepak bola itu untuk dilihat oleh semuanya," tandas Yahya.
(abq/iwd)
