Round-Up

Hancur Lebur Pemain-Netizen Saat Piala Dunia U-20 Batal Digelar di RI

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Jumat, 31 Mar 2023 09:18 WIB
(Foto file: M Risyal Hidayat/Antara Foto)
Surabaya -

Hati para pemain hingga warganet hancur lebur saat Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Impian mereka harus kembali dipendam menerima kenyataan ini.

Dalam video PSSI yang ditonton detikJatim, raut kesedihan dan kekecewaan tampak dari para pemain Timnas Indonesia U-20. Mereka terlihat bermuram durja. Air mata keluar dari pelupuk mata sejumlah pemain.

Saat mendengar keputusan FIFA ini, para punggawa Timnas tampak menunduk. Beberapa diantaranya mengusap air mata yang jatuh. Sedangkan sejumlah pemain tampak saling memberi semangat dengan berangkulan.

Salah satu pemain timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka tampak sangat kecewa. Ia punya pesan menohok pada para pemangku kepentingan yang sempat menolak Timnas Israel.

Hokky mengaku para pemain lah yang terkena dampak atas gelombang penolakan Timnas Israel hingga Indonesia dicoret sebagai penyelenggara.

"Jadi tolong kalau mau ngomong, mau berpendapat jangan seenaknya sendiri. Soalnya kan kita pemain ini kena dampaknya. Bukan cuma pemain (timnas) menurutku, jadi pemain sepakbola kena dampaknya," kata Hokky.

Keputusan mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 diambil setelah pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketum PSSI Erick Thohir. Pertemuan itu berlangsung di Doha, Qatar, pada Rabu (29/3/2023) waktu setempat.

Erick Thohir berupaya melobi FIFA setelah pembatalan drawing Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Bali. Adapun latar belakangnya berupa gelombang protes di Tanah Air mengenai keikutsertaan timnas Israel U-20 yang lolos ke turnamen dari kualifikasi.

Seperti diketahui, Indonesia sesungguhnya tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel terkait konflik dengan Palestina yang berlangsung sejak lama.

Tak hanya Hokky Carakan, sang pelatih Shin Tae-yong juga mengaku sakit hati. Shin mengaku bisa merasakan lelahnya para pemain yang telah dia latih dan telah dia siapkan mentalnya selama 3 tahun terakhir.

"Saya sakit hati. Saya bisa rasakan kasihannya dan lelahnya para pemain, apalagi saya bikin persiapan selama tiga tahun enam bulan," kata Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong merasa gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah kerugian. Dia menjelaskan bahwa sepakbola Korea Selatan saja menjadi melesat setelah berhasil menggelar Piala Dunia senior di 2002.

"Dengan adanya Piala Dunia bisa menjadi perkembangan luar biasa sepakbola Indonesia. Sangat disayangkan sampai kehilangan harapan dan impian para pemain. Jadi, tidak bisa lagi apa yang harus saya katakan," Shin Tae-yong menegaskan.

Kiai sepuh hingga pegiat sepakbola di Jatim turut buka suara. Baca di halaman selanjutnya!




(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork