Indonesia Batal Tuan Rumah Pildun, Kiai Sepuh NU: Gegara Dicampur Politik

Indonesia Batal Tuan Rumah Pildun, Kiai Sepuh NU: Gegara Dicampur Politik

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 30 Mar 2023 16:40 WIB
piala dunia u-20
Ilustrasi Piala Dunia U-20. (Foto: Getty Images)
Surabaya -

Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar menyesalkan batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia (Pildun) U-20. Kiai sepuh NU itu cukup terkejut dengan dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah.

"Semalam kita dikejutkan berita yang datang dari Swiss bahwa Indonesia dicoret oleh FIFA sebagai tuan rumah piala dunia junior. Tentu ini membuat kita sedih, prihatin, karena sebuah kesempatan emas dalam waktu sekejap jadi hilang karena kita kehilangan kepercayaan dari FIFA," jelas Kiai Anwar Iskandar, Kamis (30/3/2023).

Pengasuh Ponpes Al-Amien Kota Kediri ini menyebut batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena kegagapan para politikus yang salah menempatkan antara urusan olahraga dengan politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kehilangan kepercayaan FIFA, gara-gara urusan di mana olahraga dicampuradukkan dengan masalah politik," tegasnya.

Kiai Anwar melihat usaha Indonesia sejak 2019 ingin menjadi tuan rumah dengan menggenjot pembangunan infrastruktur olahraga sangat masif. Sayangnya, cita-cita Indonesia jadi tuan rumah piala dunia dimusnahkan oleh oknum yang mencampuri urusan sepakbola dengan politik.

ADVERTISEMENT

"Padahal sejak tahun 2019 persiapan sudah dilakukan maksimal, ketua FIFA juga sudah datang ke Indonesia. Bapak presiden kita (Jokowi) memberi garansi, Pak Erick Thohir juga sudah melalukan lobi yang sangat maksimal," katanya.

"Tetapi tetap saja keputusan diambil FIFA seperti ini. Tentu ini membuat kita menjadi sedih, karena di kemudian hari kita tidak berharap timnas Indonesia, PSSI khususnya disanksi oleh FIFA. Karena itu akan membuat kita terkucil dari percaturan sepakbola internasional," sambungnya.

Kiai Anwar Iskandar mendoakan agar para pegiat sepakbola dan pegiat olahraga pada umumnya tidak patah semangat karena hal ini.

"Dan kita berdoa mudah-mudahan bapak-bapak kita, pemimpin-pemimpin sepakbola kita, pegiat-pegiat olahraga Indonesia tidak kehilangan semangat, tidak kehilangan harapan, karena dengan sepakbola ini banyak anak-anak muda kita yang punya bakat untuk itu bisa mendapat kesempatan lebih baik," jelasnya.

"Dan mereka-mereka ini hakikatnya duta-duta dan pahlawan yang bisa mengharumkan nama baik bangsa dan negara kita. Selanjutnya mudah-mudahan ini menjadi pelajaran yang baik agar kepentingan politik tidak mengalahkan segala-galanya, sekian dan terima kasih," tandasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads