Unjuk rasa yang dilakukan Aremania berujung kericuhan. Akibatnya, sejumlah orang dari pihak Arema FC mengalami luka dan sebagian kantor Arema FC rusak terkena lemparan batu.
Menurut keterangan salah satu Satpam kantor Arema FC Farid, awalnya ratusan Aremania datang sekitar pukul 12.26 WIB. Sesampainya di Kandang Singa, massa sempat bernyanyi dan berorasi.
"Berjalan dari arah timur (Taman Makam Pahlawan) menuju kantor. Setelah ada di depan (kantor) nyanyi-nyanyi," ujarnya kepada awak media, Minggu (29/1.2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, detik-detik yang mencekam pun terjadi. Tiba-tiba gesekan antara massa dengan satpam dan sejumlah penjaga kantor Arema FC tak terhindarkan. Kondisi memanas sekitar pukul 12.32 WIB hingga akhirnya ricuh.
Batu, kayu, flare, cat, hingga tiner dilemparkan ke arah kantor Arema oleh massa aksi yang datang waktu itu.
"Batu dilempar juga seperti hujan gitu banyak sekali. Kena kaca store Arema FC, kena kaca pos Satpam. Manajer sama beberapa orang kena lemparan batu itu," kata Farid.
"Ada yang diserang pakai kayu juga sampai luka parah. Ada beberapa orang dari pihak kita itu luka parah hingga dibawa ke RSSA Malang untuk menjalani perawatan," sambungnya.
Sejumlah peserta berupaya meredam amukan dari massa yang mulai tak kondusif. Petugas kepolisian yang ada di lokasi juga sempat berupaya menenangkan amukan massa.
Beberapa waktu berjalan kondisi mulai stabil dan salah satu orator pada sekitar pukul 12.40 WIB, naik ke atas mobil yang terparkir di depan Kantor Arema FC.
Orator tersebut melakukan orasi dan meminta maaf atas pihak-pihak yang selama ini telah dirugikan.
"Kami atas nama Arek Malang dengan segala kerendahan hati, memohon maaf yang telah dirugikan dan bahkan dipermalukan atas tindakan dari orang orang yang tidak bertanggung jawab," terangnya.
Kemudian, pada sekitar pukul 12.45 WIB massa aksi yang mengenakan pakaian serbahitam pun membubarkan diri dari depan kantor Arema FC.
Petugas polisi berdatangan ke kantor Arema FC dan pada sekitar pukul 13.08 WIB garis polisi dipasang. Sejumlah petugas kepolisian pun langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Menurut keterangan Farid, pihaknya sebenarnya sudah mengetahui bahwa akan ada aksi di depan kantor Arema FC dan telah mempersiapkan diri. Tapi dirinya tidak menyangka bahwa akan terjadi kericuhan.
"Tadi yang amankan banyak. Jadi, kami sudah ada persiapan untuk pengamanan, tetapi tidak menyangka kejadiannya seperti ini. Soalnya minggu lalu kan juga ada aksi segel itu tapi tak sampai ricuh," terangnya.
"Saya sendiri ini kena batu di dahi sama di tangan bengkak," sambungnya.
(abq/dte)