Mengenal Laksamana Maeda yang Trending di Tengah Kekalahan Timnas Jepang

Mengenal Laksamana Maeda yang Trending di Tengah Kekalahan Timnas Jepang

Suki Nurhalim - detikJatim
Selasa, 06 Des 2022 15:07 WIB
Museum Perumusan Naskah Proklamasi dulunya adalah rumah Laksamana Tadashi Maeda. Laksamana Muda Maeda Tadashi (lahir di Kagoshima, Jepang, 3 Maret 1898, meninggal 13 Desember 1977) adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda yang mempersilakan Soekarno dan kawan-kawannya memakai rumahnya sebagai tempat mempersiapkan kemerdekaan. Rachman Haryanto/detikcom.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang dulunya adalah rumah Laksamana Tadashi Maeda/Foto: Rachman Haryanto
Surabaya -

Laksamana Maeda merupakan perwira tinggi Angkatan Laut Jepang di Hindia Belanda saat Perang Pasifik. Pangkatnya waktu itu yakni laksamana muda.

Ia lahir di Kajiki, Prefektur Kagoshima, Jepang pada 3 Maret 1898 dengan nama Maeda Tadashi. Maeda merupakan putra seorang kepala sekolah. Keluarga besarnya mantan samurai.

Dalam situs resmi Museum Perumusan Naskah Proklamasi dijelaskan soal perjalanan karier Laksamana Muda Maeda. Ia bergabung dengan Angkatan Laut (Kaigun) pada usia 18 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kariernya moncer. Pada 1930, Maeda diangkat menjadi Staf Markas Besar Kaigun dengan pangkat letnan.

Jabatan itu membawa pengaruh besar terhadap kepribadian dan cara pandang Maeda. Lalu di awal 1937, ia menjadi ajudan Laksamana Muda Sonosuke Kobayashi dalam kunjungan ke Inggris, mewakili Jepang dalam upacara penobatan Raja George VI.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, ia menjabat sebagai asisten Laksamana Zengo Yoshida dan Laksamana Kiyoshi Hasegawa. Pada 1940, Maeda dikirim ke Belanda sebagai atase Kaigun.

Di Belanda, ia menjalin hubungan erat dan sering berdiskusi dengan para mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Salah satunya Ahmad Soebardjo.

Pada Oktober di tahun yang sama, Maeda ditugaskan ke Batavia untuk misi diplomatik. Ia juga sekaligus menjadi agen spionase bawah tanah.

Perang Pasifik pecah pada Agustus 1942. Maeda diangkat sebagai perwira penghubung Tentara Divisi 16 Angkatan Darat (Rikugun) Jepang yang berpusat di Jakarta dan Kaigun yang berpusat di Makassar.

Seiring adanya Deklarasi Koiso pada Oktober 1944 yang menjanjikan kemerdekaan Indonesia, Maeda mendirikan 'Asrama Indonesia Merdeka'. Asrama itu didirikan untuk kaderisasi pemuda-pemuda.

Maeda aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Itu berdampak buruk pada dirinya.

Ia ditangkap tentara Sekutu atas tuduhan gagal mempertahankan status quo, lalu dipenjarakan. Awalnya, Maeda dipenjara di Gang Tengah (Glodok), lalu dipindahkan ke Penjara Salemba.

Pascarepatriasi tawanan perang, Maeda diadili di pengadilan militer. Namun ia dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan pada 1947.

Maeda meninggal pada 13 Desember 1977. Ia mengembuskan napas terakhir setelah empat tahun menerima 'Bintang Jasa Nararya' dari pemerintah RI.

Senin (5/12/2022), nama Laksamana Maeda trending di Twitter. Namanya dikaitkan dengan pencetak gol Timnas Jepang, Daizen Maeda.

Di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Timnas Jepang menghadapi Kroasia. Jepang membuat gol duluan di menit ke-43. Daizen Maeda membobol gawang Dominik Livakovic lewat sepakan jarak dekat.

Tapi, gawang Jepang kebobolan juga pada menit ke-55 lewat sundulan Ivan Perisic. Setelah itu pertandingan relatif berjalan ketat tanpa hadirnya gol tambahan dari kedua tim.

Setelah melalui 120 menit, skor tetap 1-1 dan adu penalti dilakukan untuk mencari pemenang. Jepang tak beruntung karena cuma satu penendang yang berhasil, Takuma Asano, dari empat eksekutor.

Mereka kalah dengan skor 1-3 karena Kroasia memasukkan tiga dari empat kesempatan. Berakhir sudah perjalanan manis Jepang di Qatar.




(sun/iwd)


Hide Ads