Mental Pemain Belum Stabil, Latihan Arema FC Digelar Tertutup

Mental Pemain Belum Stabil, Latihan Arema FC Digelar Tertutup

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 24 Okt 2022 17:53 WIB
Pelatih Arem FC Javier Roca
Pelatih Arema FC Javier Roca menjelaskan kondisi mental pemainnya belum 100 persen usai Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Para pemain Arema FC kembali latihan. Penggawa Singo Edan juga masih didampingi oleh psikolog dari Universitas Indonesia.

Pelatih Arema FC Javier Roca menjelaskan, pendampingan ini dilakukan karena mental dan psikis anak asuh belum benar-benar pulih usai Tragedi Kanjuruhan.

Tak hanya itu, latihan juga akan dilakukan secara tertutup. Artinya, media atau pihak di luar ofisial Arema FC tak akan diperbolehkan melihat langsung kegiatan di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita butuh privasi, jadi mohon maaf apabila dalam kegiatan di lapangan belum bisa media untuk hadir," ujar Javier Roca kepada wartawan, Senin (24/10/2022).

Roca menuturkan, ada sejumlah tahapan selama proses pemulihan psikis penggawa Arema FC pasca tragedi memilukan 1 Oktober 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

"Tahapan yang dilakukan psikolog dari Universitas Indonesia untuk memulihkan mental dan psikis pemain. Untuk kondisi ada beberapa pemain masih trauma atau kesedihan dengan apa yang saya lihat masih ada yang belum bisa fokus 100 persen," jelasnya.

Seperti yang ia lihat, ketika pemain berkumpul di lapangan belum semuanya fokus 100 persen. Terkesan masih ada beban trauma dan kesedihan ketika mereka kembali bertemu dengan lapangan hijau. Kondisi tersebut juga terpotret pada pemain lokal maupun asing.

"Kondisi ada beberapa pemain masih trauma atau kesedihan dengan apa yang saya lihat masih ada yang belum bisa fokus 100 persen," terangnya.

Roca mengaku, upaya pemulihan mental anak asuhnya ini diperkirakan berlangsung sampai dua pekan mendatang dengan pendampingan penuh oleh psikolog yang dihadirkan oleh manajemen Arema FC.

Selama proses itu berjalan, Roca belum akan memberikan materi latihan. Artinya, materi latihan tak dilakukan secara spesifik bagi Johan Alfarizi dkk seperti sebelum Tragedi Kanjuruhan.

"Sesi latihan lebih intens secara mental saja, jika sebelumnya saat latihan saya berikan secara kompetitif dengan lima komponen sepakbola, teknik, mental dan lainnya. Sekarang belum, karena tidak stabil, masih cenderung emosional (pemain)," papar Roca.

"Untuk berapa kalinya nanti sesi latihan ini, kami mengacu pada rekom psikolog, bisa empat sampai lima kali dalam seminggu," tandas Javier.




(abq/dte)


Hide Ads