Tak Bisa Lupakan 3 Teman yang Tewas, Aremania Probolinggo Rela Tidur di Stadion

Tak Bisa Lupakan 3 Teman yang Tewas, Aremania Probolinggo Rela Tidur di Stadion

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 13 Okt 2022 11:40 WIB
Rusdi, Aremania Probolinggo yang tetap bertahan menunggu 3 temannya yang meninggal di Stadion Kanjuruhan
Rusdi, Aremania yang menunggu temannya terlihat melamun saat diajak berbicara (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Aremania asal Probolinggo, Rusdi memilih menetap di kawasan Stadion Kanjuruhan menunggu tiga temannya kembali. Padahal, tiga temannya telah meninggal dunia saat Tragedi Kanjuruhan. Dia pun kerap tidur dengan berpindah-pindah tempat.

Salah satu penjual kopi di Stadion Kanjuruhan, Bu Tin (59) menceritakan, selama di Kanjuruhan, Rusdi lebih banyak berkeliling dan tidur di sembarang tempat. Terkadang, Rusdi tidur di depan pintu utama stadion atau di sekitar patung kepala singa tegar.

Bu Tin menambahkan, Rusdi pernah bercerita dengannya jika ia menonton laga Arema FC vs Persebaya bersama tiga temannya. Namun, ketiganya kini sudah meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sama saya dia ini ngomong datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki-laki. Tinggal dia sendiri," kata Bu Tin.

Bu Tin mengaku, Rusdi memiliki kebiasaan datang ke tempatnya jika memerlukan ke kamar mandi. Dia sempat berbincang saat itu. Namun, Rusdi menyatakan tak mau pulang karena menunggu ketiga temannya telah meninggal.

ADVERTISEMENT

"Kalau mau buang air besar ke sini. Saya tanya, nggak pulang? Jawabnya nggak mau pulang, masih merasa dia bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu," ungkap Bu Tin.

Saat ditemui detikJatim di sekitar Stadion Kanjuruhan, Malang, pandangan mata Rusdi kosong. Ia hanya melamun saat diajak berbicara. Sudah hampir dua pekan berlalu, Rusdi masih setia menanti kedatangan 3 temannya yang sudah tiada.

Saat ini, Rusdi masih berada di sekitar Stadion Kanjuruhan. Ia tak mau pulang. Ia masih meyakini 3 temannya yang berangkat bersama saat menonton laga Singo Edan ini masih ada. Dengan setia, ia tak mau berpindah tempat, berharap akan bertemu lagi dengan sahabat-sahabatnya.

Atas kondisi ini, Rusdi diduga mengalami trauma berat setelah rekannya meninggal dalam tragedi tersebut. Rusdi merupakan remaja berusia 17 tahun. Ia tercatat sebagai warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Identitas ini baru diketahui pengelola Stadion Kanjuruhan saat mengamankan tas milik Rusdi. Di dalam tas Rusdi, ditemukan ijasah RA setara Sekolah Dasar yakni RA Sunan Ampel, Krucil, Probolinggo.

Sejak Tragedi Kanjuruhan pecah pada Sabtu (1/10), Rusdi masih bertahan di kawasan Kanjuruhan. Selama di Kanjuruhan, dia masih terlihat memakai atribut Aremania.

Cukup sulit untuk bisa berkomunikasi dengan remaja ini. Rusdi memilih menjauh dari orang-orang yang mendatanginya dan duduk dengan tatapan kosong.

Penjual di kawasan Kanjuruhan mengaku kerap mengajak Rusdi berbicara. Namun, ia selalu menghindar.

"Kita menemukan di sini, dia sudah 11 hari ini. Kita sudah menanyai dia dan sering melamun, makannya juga susah," kata Awang Karta, salah satu pedagang di Stadion Kanjuruhan, Rabu (12/10/2022).




(hil/fat)


Hide Ads