Helen Prisela, Korban Tragedi Kanjuruhan Bertahan 10 Hari hingga Ajal Menjemput

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 12 Okt 2022 12:59 WIB
Helen Prisela, korban meninggal Tragedi Kanjuruhan (Foto: Istimewa)
Malang -

Helen Prisela, korban meninggal Tragedi Kanjuruhan telah dimakamkan, Selasa (11/10/2022). Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Helen diketahui sempat koma. Helen pun berjuang selama 10 hari untuk sembuh.

Sebelumnya, perempuan berusia 20 tahun itu meninggal pada Selasa (11/10) pukul 14.25 WIB. Jenazah Helen langsung dimakamkan usai dibawa ambulans RSSA. Helen mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan medis di RS dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang, selama 10 hari.

Jenazah Helen dimakamkan di sekitar Ponpes Pengembangan Pendidikan Agama Islam (PPAI) Al Aziz Banjarpatoman, Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Pengasuh Ponpes PPAI Al Aziz Banjarpatoman, Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, KH Muhammad Said sekaligus paman korban mengatakan Helen sempat koma sebelum meninggal. Ia pun menceritakan perjuangan Helen bertahan hidup.

Said mengatakan, Helen merupakan bagian dari keluarga besar PPAI Al Aziz. Saat sakit, dia sempat pulang dan kemudian dibawa ke RS Cakra Husada Turen menjalani pengobatan usai tragedi Kanjuruhan.

Namun baru satu hari di rumah, Helen disebut mengalami muntah-muntah dan pusing. Akhirnya, keluarga membawanya kembali ke rumah sakit.

"Sempat dibawa ke Rumah Sakit Cakra terus pulang, dapat satu hari muntah-muntah (Darah), sama pusing kepalanya. Namun tidak sampai 24 jam, langsung dibawa ke RSSA," beber Said.

"Informasinya, ketika sore lagi dibersihkan badannya, kok terus lemes. Sama dokter kemudian diambil keputusan operasi. Karena menurut diagnosa dokter ada pendarahan di bagian perut," terang Said.

Helen sempat koma dan kondisinya terus memburuk. Baca di halaman selanjutnya!




(hil/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork