Beban keluarga Nur Saguwanto (19), satu dari ratusan korban Tragedi Kanjuruhan hilang sudah. Ini setelah Pemkab Malang menanggung semua biaya perawatannya.
Hal itu disampaikan langsung Bupati Malang Sanusi bersama Wakil Bupati Malang Dodik Gatot Subroto. Keduanya bahkan langsung menemui Saguwanto dan keluarganya di Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kedatangan Bupati Sanusi bersama rombongan tersebut untuk memastikan bahwa Saguwanto telah mendapat penanganan yang tepat. Meskipun harus menjalani perawatan di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pastikan bahwa biaya perawatan di rumah sakit itu semuanya gratis. Baik yang di RSUD Kanjuruhan ataupun RS Hasta Brata," kata Sanusi kepada wartawan, Senin (10/10/2022).
Dengan demikian, Saguwanto akan mendapat perhatian dan perawatan dari Pemkab Malang. Sampai kondisi Saguwanto benar-benar pulih dari luka yang dialami.
Sanusi menambahkan Saguwanto akan dipantau kondisinya dengan layanan homecare. Tak hanya itu, Saguwanto juga akan mendapatkan trauma healing.
"Jadi nanti akan ada (layanan) homecare dari puskesmas desa. Untuk perawatan lukanya, dan juga trauma healing," tegas Sanusi.
Sanusi menyebutkan bahwa posko trauma healing itu akan dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Posko ini juga akan melibatkan dari OPD Pemkab Malang.
"Jadi home care ini nanti akan ada tim gabungan dari puskesmas yang berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan," kata Sanusi.
Sebelumnya, orang tua Nur Saguwanto harus mencari utangan untuk membiayai pengobatan. Saguwanto merupakan satu dari korban selamat Tragedi Kanjuruhan yang mengalami luka melepuh di bagian wajah serta patah kaki.
(abq/fat)