Kementerian Sosial (Kemensos) menerjunkan sejumlah psikolog untuk mendampingi ratusan korban luka dan keluarga korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan. Bantuan trauma healing dilakukan secara bergiliran.
Mensos Tri Rismaharini mengatakan, pendampingan tersebut penting dilakukan. Sebab, sejumlah keluarga maupun korban luka masih mengalami trauma dan guncangan psikologis pascatragedi 1 Oktober lalu.
"Nanti kami dorong para psikolog kami untuk membantu para keluarga korban untuk melakukan healing," kata Risma di sela pemberian santunan kepada ahli waris korban di Kantor Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Sabtu (8/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya mengakui, proses trauma healing tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sebab, jumlah korban yang cukup banyak dan berasal dari berbagai kota di Jawa Timur.
Risma menjelaskan, petugasnya harus melakukan pemetaan dan pendataan di lapangan terlebih dahulu. Ini untuk memastikan keberadaan masing-masing korban dan keluarganya.
"Karena kemarin kan saya hari kedua waktu di Malang, jadi belum tahu mapping-nya, ada di mana keluarga itu. Baru pertengahan minggu ini, korban ada di sini, dari sini. Nah, baru itu," jelasnya.
(hil/dte)












































