Pemprov Jatim Beri Santunan Rp 10 Juta ke Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan

Pemprov Jatim Beri Santunan Rp 10 Juta ke Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Minggu, 02 Okt 2022 15:59 WIB
Gubernur Khofifah Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menengok korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang/(Foto: Istimewa/Dok Pemprov Jatim)
Malang -

Pemprov Jawa Timur menyampaikan dukacita mendalam, atas meninggalnya ratusan orang dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Santunan akan diberikan kepada keluarga korban meninggal dan korban luka-luka.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan soal itu di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022). Khofifah turut menyampaikan, Jawa Timur tengah berduka dan mengungkapkan duka mendalam atas tragedi Kanjuruhan.

"Kami semua menyampaikan duka mendalam, Jawa Timur berduka, Bangsa Indonesia juga berduka. Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun," kata Khofifah kepada wartawan di Mapolres Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menyebutkan, ada santunan senilai Rp 10 juta untuk korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan. Sedangkan bagi korban luka berat akan ada santunan senilai Rp 5 juta.

"Bagi yang meninggal, Pemprov akan memberikan santunan takziah masing-masing Rp 10 juta dan kabupaten (Pemkab Malang) juga akan memberikan. Kemudian yang luka berat, Pemprov akan memberikan santunan Rp 5 juta. Ini merupakan bentuk empati kepada keluarga," sambung Khofifah.

ADVERTISEMENT

Gubernur turut menjelaskan, Pemprov juga akan mengaver seluruh biaya penanganan korban yang tengah mendapatkan tindakan di RSSA. Karena RSSA adalah rumah sakit milik Pemprov Jatim.

"Pemprov akan menanggung semua biaya penanganan di rumah sakit Syaiful Anwar. Karena RS Syaiful Anwar adalah milik Pemprov," ujarnya.

Khofifah mengaku, sejak pukul 05.10 WIB sudah melakukan koordinasi dengan RSSA, termasuk soal korban yang butuh tindakan karena luka berat hingga korban meninggal belum teridentifikasi. Karena pada jasad korban tidak ditemukan kartu identitas.

Menurut Khofifah, Pemprov Jatim akan fokus dalam penanganan korban. Pola penanganan terhadap korban, kata Khofifah, sudah cukup baik. Distribusi pasien ke rumah sakit daerah maupun swasta termasuk rumah sakit milik Pemprov yang ada di Malang Raya menurutnya juga berjalan cukup cepat.

"Kami akan fokus penanganan korban. Baik yang membutuhkan tim DVI atau yang membutuhkan tindakan luka berat maupun luka ringan," katanya.

Tragedi Kanjuruhan, menurut Khofifah seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak. Bahwa masyarakat Indonesia mencintai olahraga, mencintai bola, dan juga mencintai suasana yang membahagiakan.

"Ini pembelajaran yang penting bagi kita semua," ucap Khofifah.




(dpe/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads