PSSI Sebut FIFA Mungkin ke Indonesia untuk Minta Laporan Tragedi Kanjuruhan

Kabar Sepakbola

PSSI Sebut FIFA Mungkin ke Indonesia untuk Minta Laporan Tragedi Kanjuruhan

Tim detikSepakbola - detikJatim
Minggu, 02 Okt 2022 15:08 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
PSSI Sebut FIFA telah minta laporan investigasi Tragedi Kanjuruhan/ Foto: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Surabaya -

PSSI telah melaporkan Tragedi Kanjuruhan kepada induk sepakbola dunia, FIFA. PSSI kini masih melakukan investigasi untuk mengusut tragedi tersebut.

"Sudah ada komunikasi dengan FIFA, FIFA sudah minta laporannya," jelas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di jumpa pers di Stadion Madya Senayan, Jakarta dilansir dari detikSepakbola, Minggu (2/10/2022).

"Lalu, kami akan menunggu hasil investigasi dari kepolisian, apapun hasilnya. Hari ini kami tidak bisa menyampaikan secara singkat, kami akan tunggu sore malam ini hasil kunjungan ketum dan komdis ke Malang," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yunus Nusi melanjutkan, FIFA tidak akan terburu-buru mengambil keputusan. Dirinya pun menjelaskan, bisa saja FIFA langsung datang ke Indonesia untuk melihat langsung perkembangan investigasi Tragedi Kanjuruhan.

"Kami akan membangun komunikasi dengan FIFA terus menerus agar Indonesia tidak terkena sanksi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"FIFA bisa saja akan berkunjung ke Indonesia secara jelas dan nyata mendengar kejadian tragedi Kanjuruhan," tutupnya.

Untuk diketahui, tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya pada lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya. Suporter tuan rumah selanjutnya turun ke lapangan setelah laga tuntas, terjadilah kericuhan yang tidak terhindakan.

Suporter dan pihak kepolisian bentrok di lapangan, sampai-sampai pihak keamanan melepas gas air mata. Korban jiwa berjatuhan sampai 130 orang.




(hse/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads