Ratusan suporter Arema FC dihalau aparat keamanan saat mencoba masuk ke kawasan Kota Kediri. Mereka datang dengan mengendarai puluhan sepeda motor untuk mendukung Arema FC melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya.
Meski telah dilarang untuk datang ke lokasi pertandingan sesuai kesepakatan panitia dan kedua klub, iring-iringan Aremania tetap berdatangan ke Kediri. Mereka datang mengenakan pakaian tanpa atribut.
Kedatangan suporter itu langsung dihadang aparat keamanan TNI dan Polri yang berjaga di sejumlah ruas jalan. Petugas memaksa mereka balik arah setelah berhasil menerobos penyekatan di perbatasan kota hingga mencapai Jalan Soekarno-Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghadangan ini dipimpin langsung Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, yang tampak berjalan di tengah konvoi kendaraan Aremania. Sejumlah anggota Polri dan TNI turut mengawal konvoi itu berputar arah kembali ke arah Simpang Lima Gumul.
Tak ada perlawanan dari para suporter Singo Edan saat dipaksa balik arah. Mereka mematuhi instruksi untuk pulang sambil menyanyikan yel-yel dukungan kepada Arema FC.
![]() |
"Alhamdulillah kami sudah halau mulai dari Simpang Tepus hingga Monumen Simpang Lima Gumul," Jelas AKBP Wahyudi, Sabtu (17/9/2022).
Tidak hanya Kapolres Kediri Kota, Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho bersama Wakapolres Kediri Kompol Hendry Ibnu dan anggota Satreskrim dan Sabhara juga langsung mengawal ratusan Suporter Arema ini keluar dari wilayah Kediri.
"Iya ini saya langsung kawal dan antarkan keluar dari wilayah Kediri dengan aman," Pungkas Agung.
Sebelumnya sempat terjadi keributan di dalam Stadion Brawijaya Kediri saat suporter Persik tiba-tiba memergoki penonton diduga Aremania. Pria itu sempat menjadi bulan-bulanan sebelum dievakuasi petugas keamanan dari tribun Utara.
Akibat keributan itu pertandingan sempat dihentikan beberapa saat. Panitia pertandingan dan koordinator suporter berusaha menenangkan massa untuk tidak masuk ke lapangan.
(dpe/sun)