Azrul Ananda mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Presiden Persebaya. Lalu apa alasan Azrul mundur?
Azrul mundur setelah rangkaian hasil negatif yang didapat Persebaya. Terbaru, Bajul Ijo dikalahkan tim promosi RANS Nusantara 1-2 di laga kandang yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (16/9).
Atas hasil itu, suporter kemudian menginvasi lapangan dan melakukan perusakan. Tak hanya itu, suporter juga mendatangi kantor Persebaya di kawasan Sutos, Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suporter menilai rentetan hasil buruk itu karena ulah dari manajemen yang banyak melepas pemain-pemain inti pada musim sebelumnya. Sedangkan pemain pengganti, kualitasnya dinilai tak seimbang dengan terdahulu.
Mereka lantas menyerukan manajer Yahya Hasan Alkatiri mundur. Juga mendesak Azrul Ananda keluar dari Persebaya. Sebab suporter menuding mereka yang paling bertanggung jawab atas terpuruknya Persebaya.
Baca juga: Presiden Persebaya Azrul Ananda Mundur! |
Dalam pengumuman mundur itu, Azrul mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang selama ini mendukungnya selama 5 tahun memimpin Persebaya.
"Karena mereka (manajemen) semua mau terus bersama saya. Itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Gak gampang bersama saya. Bersama saya itu gak gampang," kata Azrul, Jumat (16/9/2022).
"Saya ini kolot, saya ini kaku, saya ini idealis. Jadi, saya ya, ngucapin terima kasih kepada teman-teman semua," imbuhnya.
Selanjutnya, ia memaparkan alasan mengambil keputusan untuk mundur. Keputusan itu diambil sesaat setelah kondisi suporter yang menginvasi lapangan di Stadion Gelora Sidoarjo dan kantor. Ia mengaku bertanggung jawab dengan situasi yang terjadi.
"Karena itu dengan situasi yang terjadi, bahkan ini, ya. Apapun semua yang terjadi di Persebaya itu adalah tanggung jawab saya. Saya ini CEO-nya, saya ini presiden klubnya. Kalau ada yang menyebut love Persebaya hate management, ya itu saya," papar Azrul.
"Karena apapun yang harus bertanggung jawab, nomor satu adalah CEO-nya di semua perusahaan dan itu adalah saya," lanjut Asrul.
"Kalau ditanya evaluasi adalah evaluasi diri saya sendiri. dan karena itu saya sudah tadi malam kita langsung meeting di stadion, malam itu juga Yahya, temen-temen, saya nggak pulang sampai semua sudah pulang saya belum pulang. Saya pulang terakhir dari stadion, kemudian tadi malam saya diskusi dan pagi tadi juga meeting panjang dan saya juga sampaikan ke teman-teman keputusan (mundur) saya," jelasnya.
Terakhir, Azrul menyampaikan rasa terima kasihnya dan kebanggaannya karena telah dipercaya memimpin Persebaya selama 5 tahun terakhir. Sebab, Persebaya merupakan klub yang dicintai oleh keluarganya dan sejak kecil ia juga telah menjadi Bonek.
"Saya bersyukur sudah mendapat kepercayaan mengelola klub yang bukan hanya saya cintai sejak kecil. karena saya dulu tret tet tet naik bus tapi juga dicintai keluarga," tutur Azrul.
"Saya melanjutkan apa yang pernah diperjuangkan oleh ayah saya oleh senior-senior di Persebaya dan saya berterima kasih pendapat kesempatan selama 5 tahun terakhir ini saya sangat menikmati sekali grafis sinus consinus-nya naik turunnya," pungkasnya.
(abq/sun)