Tren negatif masih belum menjauh dari Persebaya. Bajul Ijo-julukan Persebaya-kalah untuk ketiga kalinya secara beruntun usai dipermalukan tamunya RANS Nusantara dengan skor 1-2, Kamis (15/9). Kekelahan itu memantik kekecewaan berat suporter Persebaya yang kemudian menginvasi lapangan dan melakukan protes di kantor Persebaya di kawasan Sutos.
Bermain di Gelora Deltas Sidoarjo (GDS) lantaran Gelora Bung Tomo (GBT) dipakai untuk kualifikasi Piala Asia U-20, Persebaya sebetulnya sempat unggul terlebih dahulu lewat sepakan Sho Yamamoto. Namun, brace Edo Ferbiansyah mengantar RANS meraih comeback sempurna atas tuan rumah.
Selepas pertandingan, suporter Persebaya menginvasi lapangan. Wajar mereka kecewa, sudah tiga kali laga dilewati, Bajul Ijo selalu tumbang. Ratusan suporter mulai masuk ke sisi lapangan saat di ujung babak kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menginvasi lapangan, suporter juga merusak papan reklame dan bench pemain di pinggir lapangan. Suporter menggulingkan bench tersebut.
Petugas yang menghalau suporter untuk keluar lapangan tampaknya sia-sia. Selanjutnya terdengar tembakan gas air mata ke arah kerumunan suporter. Meski demikian tindakan itu tak membuat suporter itu mundur atau keluar.
Kekecewaan suporter Persebaya berlanjut di luar stadion. Mereka berkumpul di sepanjang Jalan Ponti, salah satu akses menuju dan keluar ke Stadion GDS.
Sambil terus menabuh genderang, mereka juga bernyanyi dan mengecam permainan Persebaya yang tidak enak ditonton. Mereka tampaknya menunggu para pemain Persebaya keluar dari stadion dengan berkumpul dan memblokade Jalan Ponti.
Ratusan aparat dengan tameng dan alat lengkap tampak mencoba menghalau ratusan suporter itu. Namun, para suporter membalas dengan lemparan batu ke arah aparat.
Tak hanya di Sidoarjo, suporter Persebaya menggeruduk Sutos, Surabaya. Di sana adalah lokasi kantor Persebaya. Suporter yang kecewa kemudian mendemo manajemen. Mereka menuntut manajemen berbenah.
Ratusan suporter meneriakkan yel-yel menghujat manajemen Persebaya. Suporter yang kecewa kemudian melampiaskan emosinya ke Persebaya Store.
Mereka mencoret dinding Persebaya Store. Berbagai poster kecaman terhadap manajemen juga ditempel di dinding Persebaya Store.
Namun karena dianggap berlebihan, aparat kemudian membubarkan suporter dengan melepaskan gas air mata. Massa kemudian berlarian menghindar sambil terus meneriakkan Yahya dan Azrul untuk keluar dari Persebaya.
"Yahya out, Yahya out. Azrul out," teriak para suporter sambil menghindari tembakan gas air mata.
Yahya Hasan Alkariti merupakan manajer Persebaya. Sedangkan Azrul Ananda adalah Presiden Persebaya. Suporter menilai kedua sosok itu adalah yang paling bertanggung jawab atas merosotnya prestasi Persebaya musim ini. 80 persen pemain inti yang bermain apik musim lalu justru dilepas musim ini.
Aksi kekecewaan suporter ini merupakan puncak dari rentetan hasil buruk yang dialami Bajul Ijo. Tercatat, Persebaya kalah 0-1 oleh Bali United, kemudian kalah 0-3 oleh PSM Makassar. Dan terakhir kalah 1-2 dari tim promosi RANS Nusantara.
(dte/dte)