Sederet Kriteria Manajer Arema FC yang Dirindukan Aremania

Round-up

Sederet Kriteria Manajer Arema FC yang Dirindukan Aremania

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 23 Mar 2022 09:12 WIB
Suporter Arema FC (Aremania) beratraksi dengan menyalakan lampu gawai usai pertandingan Liga I antara Arema melawan Persib Bandung di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (30/7/2019). Arema mengalahkan Persib dengan skor akhir 5-1. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nz.
Aremania di tribun beberapa tahun lalu/Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Malang -

Manajer Interim Arema FC Ali Rifki mengundurkan diri. Direksi Arema belum menentukan sosok pengganti, namun Aremania sudah menyampaikan sederet kriteria yang dirindukan.

Aremania ingin manajer baru merupakan sosok yang benar-benar memahami sepak bola serta kondisi klub. Di luar itu, manajer baru harus terbuka dan tak alergi dengan segala kritik dan masukan dari Aremania.

"Untuk manajer baru, harus seorang yang terbuka, bisa membangun komunikasi dua arah dengan Aremania, media, begitu juga dengan tim," kata Aremania Korwil Klayatan, Achmad Ghozali kepada detikJatim, Selasa (22/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ghozali, sikap yang disebutkan di atas tak satu pun ada pada sosok Ali Rifki saat menduduki jabatan manajer Arema FC. Ali justru dianggap antikritik, dan tak pernah membangun komunikasi yang baik dengan Aremania.

"Oke lah dia (Ali Rifki) memang orang dekat Juragan 99 (Presiden Klub), tapi semestinya jadi manajer harus menerima segala masukan, bukan antikritik. Manajer yang baru nanti, jangan seperti itu lagi," terangnya.

ADVERTISEMENT

Ghozali menuturkan, dalam sejarah Arema FC, ada beberapa sosok manajer yang bisa menjadi panutan. Seperti Iwan Budianto, Gandi Yogatama, dan M Taufan.

"Mereka-mereka itu pernah jadi manajer Arema FC, dan ketika menjabat manajer selalu membangun komunikasi sangat baik. Dan totalitas dalam mendampingi klub," tutur Ghozali.

Akan tetapi, lanjut Ghozali, dengan akan berakhirnya kompetisi, maka pemilihan manajer bisa bersamaan dengan persiapan kompetisi musim depan.

"Mungkin untuk musim depan ya, karena kompetisi juga akan berakhir, tinggal dua pertandingan saja untuk Arema," pungkasnya.

Sampai saat ini, manajemen Arema FC menyebut belum ada sosok yang kuat mengisi jabatan manajer. Pihak Arema sangat berhati-hati memilih pengganti Ali, mengingat jabatan manajer dinilai krusial dan dibutuhkan di tengah-tengah tim.

Media Officer Arema FC, Sudarmaji menyatakan, sampai akhir musim kompetisi, nama yang tertera dalam daftar susunan pemain seperti yang sudah terdaftar pada kompetisi, yakni Ruddy Widodo sebagai manajer dan Ali Rifki selaku manajer interim.

"Posisi itu sampai akhir liga akan tetap demikian sesuai dengan pendaftaran yang sudah dilakukan sebelumnya," kata Sudarmaji dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/3/2022).

Sudarmaji mengungkapkan, ada skenario musim depan yang bakal mengadopsi sistem manajerial di klub sepak bola Eropa. Di mana menggabungkan jabatan manajer dengan pelatih.

Opsi itu disebut Sudarmaji muncul dan masih menjadi bahan diskusi ke depannya, antara tim dengan Aremania-julukan suporter Arema FC.

Namun melihat euforia kompetisi musim depan, tidak menutup kemungkinan Arema FC bisa saja menyerahkan jabatan manajer pada Aremania.

"Diskusi tentang itu (Manager-Coach) akan menarik sebab kompetisi depan tantangannya makin kompetitif dan kita akan sambut kompetisi kembali dengan euforia penonton," katanya.

"Mungkin saja ada wacana representasi fans (Aremania) bisa turut duduk di jajaran official untuk membantu komunikasi sekaligus bersama membangun kekuatan untuk tujuan prestasi," sambungnya.

Seandainya hal itu benar-benar terjadi, maka akan menjadi sebuah terobosan bagi Arema FC yang selama ini dikenal memiliki pendukung fanatik. Di mana dalam kedudukannya selalu memberikan kritik konstruktif pada tim kesayangan mereka.

Meski demikian, Sudarmadji menyatakan, sisa dua pertandingan ini dinilai terlalu cepat untuk menentukan siapa figur yang cocok. Akan lebih baik jika hal itu digodok menjadi sebuah konsep dan diskusi yang serius terkait program tersebut.

"Tentang wacana yang dilempar di publik tentang siapa yang pantas duduk sebagai manajer, akan lebih menarik ke depan kita diskusi edukatif, bukan tentang siapa manajernya, tapi akan menarik apa program ke depan yang bisa diemban manajer, untuk bersama-sama official dan tim serta fans untuk membawa Arema FC berprestasi, serta wacana modern tentang posisi manager-coach," tutupnya.

(sun/sun)


Hide Ads