Mundurnya Manajer Arema FC Sebagai Ksatria atau Sikap yang Memalukan?

Round-up

Mundurnya Manajer Arema FC Sebagai Ksatria atau Sikap yang Memalukan?

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 22 Mar 2022 09:19 WIB
Manager Interim Arema FC Ali Rifki menyatakan mundur, sebelum kompetisi Liga 1 2021 berakhir. Ia mengaku, itu baru sebatas keputusan pribadi.
Manager Interim Arema FC Ali Rifki yang mundur/Foto: Istimewa (Instagram @alirifki_87)
Malang - Manajer Interim Arema FC Ali Rifki mundur sebagai sikap ksatria karena gagal membawa klub juara. Sementara Aremania menyebut itu sebagai sikap tak profesional.

Kabar mengejutkan datang dari Arema FC. Ali menyatakan mundur, sebelum kompetisi Liga 1 2021 berakhir. Soal mundurnya Ali Rifki disampaikan melalui story Instagram @alirifki_87, seperti yang dilihat detikJatim pada Senin (21/3/2022) pukul 09.56 WIB. Ali membeberkan alasan mengapa dirinya meninggalkan kursi manajer.

"Karena kecintaan saya terhadap Arema FC setelah saya dampingi dan menelan kekalahan d pertandingan melawan Bali United yg mana sebelum pertandingan saya begitu semangatnya berharap pertandingan dapat d menangkan Arema FC agar masih berpeluang untuk juara, tp hasil berkata lain Dr situ hati saya hancur. Dan memutuskan untuk saya pribadi mundur dr management Arema FC karena saya orang yang bertanggung jawab ketidak berhasilan Arema FC menjadi Juara Liga. Terima kasih atas kesempatan yg luar biasa ini, Mohon Maaf kepada suppoter semuanya," tulis Ali Rifki.

Arema FC kalah saat menghadapi Bali United, Selasa (15/3). Pertandingan berakhir dengan skor 2-1. Sebelumnya, Arema juga kalah saat menghadapi Persib Bandung dengan skor 2-1.

Dalam lima pertandingan terakhir, Arema menelan tiga kekalahan, satu kali menang, dan satu kali seri. Arema menyisakan dua pertandingan sebelum mengakhiri kompetisi, yakni menghadapi PS Tira Persikabo dan PSM Makassar.

Ali membenarkan, dirinya telah bulat secara pribadi memutuskan untuk mundur. Kegagalan membawa Arema menang melawan Bali United menjadi pertimbangan mengambil keputusan.

"Iya benar, itu keputusan saya secara pribadi. Saya merasa harus bertanggung jawab, ketika Arema harus kalah saat lawan Bali United, agar posisi bersaing merebut juara lebih besar," ujar Ali saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin pagi.

Ali menegaskan, sejak awal dirinya tak pernah menargetkan Arema FC untuk juara. Meski demikian, ada harapan besar Arema mengakhiri kompetisi dengan penuh kebanggaan.

"Tidak ada target juara, tetapi memang begitu ketat persaingan di lima besar. Semua tim punya komposisi pemain yang sangat bagus," terangnya.

Aremania menyampaikan kritik pedas. Aremania mempertanyakan mengapa Ali baru sekarang mengundurkan diri.

"Mengapa baru sekarang, ke mana kemarin-kemarin? Mengapa tidak dari dahulu saja?" ucap Aremania Korwil Klayatan, Achmad Ghozali saat berbincang dengan detikJatim.

Ghozali menilai, keputusan Ali yang baru mundur sekarang semakin menunjukkan bahwa Ali tak profesional. Ia menilai Ali begitu saja meninggalkan tim setelah gagal bersaing merebut gelar Liga 1 2021.

"Ini kan menunjukkan dia (Ali) sendiri. Kurang dua laga mundur. Karena sudah jelas timnya (Arema FC) gagal merebut juara. Sungguh sikap yang memalukan," terang Ghozali.

Aremania, menurut Ghozali, sudah lama menilai Ali tak profesional sebagai manager tim. Itu ditunjukkan saat Singo Edan, julukan Arema FC, membutuhkan dukungan penuh di kala menghadapi laga-laga krusial. Saat itu, keberadaan Ali bukan berada di samping tim, melainkan lebih sibuk dengan urusannya sendiri.

"Kami sudah menilai dia (Ali) tidak profesional. Saat tim butuh didampingi sebagai penguat dukungan moril terhadap pemain saat laga krusial, justru dia malah sibuk dengan urusannya sendiri. Kabar atau info yang kami ketahui lagi di Paris," terangnya.

Sebagai manager tim sepak bola, kata Ghozali, harus melekat dan tetap bersama tim mengarungi setiap pertandingan. Apalagi laga-laga krusial saat Arema FC bertemu Persebaya, Persik dan Persib Bandung.

"Manajer itu harusnya tetap berada di samping tim, apapun kondisi. Karena pemain butuh itu, apalagi saat melawan Persik, Persebaya, ataupun Persib. Arema tidak bisa kalah dengan tim-tim itu, ini soal gengsi," terangnya.

Direksi Arema FC merespons keputusan Manajer Interim, Ali Rifki yang mundur. Dedikasi Ali selama mendampingi Singo Edan mendapat apresiasi.

"Kami sampaikan beribu terima kasih kepada Mas Ali yang begitu luar biasa cintanya kepada Arema FC. Tidak hanya waktu pikiran dan tenaga yang dicurahkan untuk Singo Edan agar berprestasi, tapi juga dedikasi yang diberikan kepada tim kebanggaan Arek Malang ini sungguh luar biasa," ungkap Media officer Arema FC, Sudarmaji dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim.

Di tengah tantangan besar kompetisi, keberadaan Ali di tim Arema FC tidak sekadar mendampingi tim. Tapi juga berusaha untuk menjaga semangat awak tim untuk selalu optimis dalam menatap ke depan.

"Mas Ali selama mendampingi klub mampu menanamkan semangat baru dan ajakan kebaikan agar tim ini selalu dinaungi keberkahan dan kemenangan. Sampai kapan pun doktrin Tenang, Smart dan Ngeyel akan selalu tertanam pada karakter Singo Edan," tuturnya.

"Kami memahami Mas Ali adalah sosok pengusaha, pebisnis tulen yang harus membagi konsentrasi dan fokusnya bersama Arema FC. Namun kami yakin hatinya, jiwanya adalah Arema yang memorivasi setiap gerak dan langkahnya. Mas Ali juga mendambakan Arema FC selalu ingin berprestasi. Kami optimis Mas Ali akan siap memenuhi panggilan hatinya untuk kembali berada di tengah keluarga besar Arema," tambah Sudarmaji.

Sudarmaji berharap, semuanya dapat saling instropeksi. Di mana bicara sepak bola bukan hanya soal kalah menang. Akan tetapi, sejatinya adalah persaudaraan. Kekalahan atau pun kemenangan disebut sebagai upaya mengelola sebuah kebanggaan.

"Janganlah sepak bola justru menjadi media caci maki dan tebar kebencian, jadikan Arema FC menjadi media silaturahmi dan pemersatu yang membanggakan. Kekalahan dan kemenangan itu bagian dari bagaimana kita mengelola sebuah kebanggaan. Optimis dan jangan menyerah tetap tenang, ngeyel dan smart seperti yang ditanamkan Mas Ali agar kita kuat dan eksis selalu menjaga Arema FC," terang Sudarmaji. (sun/sun)



Hide Ads