Persela sudah dipastikan turun kasta ke Liga 2. Kekecewaan suporter tak terbendung hingga menyerbu Pendopo Lamongan dan kantor Sekretariat Persela.
Mereka menuntut pertanggungjawaban manajemen Persela. Aksi suporter itu terjadi pada Minggu (20/3/2022).
Tidak hanya berkumpul dan berteriak, suporter yang akrab dengan sebutan LA Mania juga menyalakan flare atau kembang api di depan Pendopo Lamongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suporter juga ada yang memecahkan kaca pintu Sekretariat Persela dengan menggunakan benda keras.
![]() |
Suporter menuntut manajemen Persela untuk meminta maaf karena telah membuat Persela turun kasta ke Liga 2. Selain itu, suporter juga meminta manajemen Persela diperbaiki.
Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana dan Dandim Lamongan Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf, menenangkan massa. Suporter ditanya apa yang menjadi unek-unek mereka.
"Kami meminta pertanggungjawaban manajemen, dan menuntut manajemen untuk minta maaf. Kami meminta ke depannya (manajemen) untuk diperbaiki," sebut para suporter.
Tuntutan suporter dipenuhi oleh Kapolres dan Dandim Lamongan, dengan menghadirkan salah seorang perwakilan dari manajemen Persela Lamongan yaitu Edi Yunan Achmadi. Mantan Manajer Persela itu meminta maaf di hadapan suporter karena Persela telah terdegradasi ke Liga 2.
![]() |
"Saya mewakili manejemen Persela menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, suporter Lamongan dimana pun berada, Persela degradasi. Kedatangan anda ke sini karena peduli dengan Persela," kata Yunan di hadapan massa.
Yunan menambahkan, semuanya memang berharap Persela tidak terdegradasi dan sudah berupaya sekuat mungkin untuk tidak terdegradasi. Namun, kata Yunan, kenyataan yang ada di lapangan berbeda dan tidak bisa terwujud seperti harapan semua pihak.
"Kepada semua pihak mari di musim depan bahu membahu untuk eksis dan kembali ke Liga 1. Kami manajemen tidak bisa berbuat apapun tanpa bantuan semua pihak. Sekali lagi kami mohon maaf," terang Yunan.
(sun/sun)