Lapangan Tak Ramah Difabel, PERSAS Caper ke Pemkot Surabaya

Lapangan Tak Ramah Difabel, PERSAS Caper ke Pemkot Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 11 Mar 2022 13:26 WIB
Persatuan Sepak Bola Amputasi Surabaya
Pemain PERSAS saat latihan perdana di Lapangan Pacarkeling (Foto: PERSAS)
Surabaya -

Para penyandang disabilitas putus kaki (amputasi) dan lumpuh tangan di Surabaya mendirikan Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Surabaya (PERSAS). Namun, mereka merasa lapangan yang digunakan untuk latihan tidak ramah difabel.

PERSAS telah menggelar latihan perdana di Lapangan Pacar Keling, Surabaya, Rabu (9/3/2022). Dari latihan perdana itu, PERSAS merasa lapangan itu tidak ramah difabel. Misalnya keadaan rumput yang sudah tinggi, berlumut, dan licin.

"Para pemain rawan terjungkal dan tongkat bantu jalan juga bisa rusak kalau terjatuh," terang Ketua PERSAS, Endro Suseno saat dihubungi detikJatim, Jumat (11/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya, mereka berencana melakukan audiensi pada pejabat dan aparat terkait hal tersebut. Agar PERSAS mendapat perhatian dan bisa dibantu dicarikan lapangan yang layak untuk berlatih.

"Hari ini rencananya ketemu Cak Ji (Wakil Wali Kota Surabaya)," tambah Endro.

ADVERTISEMENT

Ke depan, PERSAS juga ingin mencari tambahan pemain di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Yang berasal dari sekolah inklusi, kampus, atau pasien rehabilitasi medik di rumah sakit.

Sebab, dalam waktu dekat mereka akan mengikuti sejumlah turnamen. Baik tingkat regional maupun nasional.

"Rencananya, Juni ini kami akan mengikuti Piala Gubernur Jakarta se-Jawa, Bali, dan Sumatra. Ke depannya kami juga ingin bisa mengirimkan pemain untuk tim sepak bola nasional, yakni Garuda Indonesia Amputee Football (Inaf)," tandas Endro.

PERSAS dibentuk 25 Februari 2022, terdiri dari 8 pemain dan 17 pengurus. Tidak hanya dari Surabaya, sebagian berasal dari Sidoarjo dan Madura. Mereka telah menggelar latihan perdana di Lapangan Pacarkeling.

"Klub ini dibentuk sebagai wujud persamaan untuk mengembangkan diri dan berprestasi," papar Endro.

Cara mereka bermain tampak unik. Seluruh pemain (kecuali kiper) menggunakan alat bantu jalan seperti kruk atau tongkat siku sela untuk menendang bola. Sedangkan Endro sebagai kiper hanya menggunakan satu tangan untuk menangkap bola, sebab tangan yang lain lumpuh.

Mereka mendirikan Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Surabaya (PERSAS). Beranggotakan para penyandang disabilitas yang diamputasi dan pleksus (kelumpuhan tangan). Tujuannya untuk mengembangkan hobi dan bakat di bidang sepak bola.

"Kami mewadahi para disabilitas amputasi kaki atau tangan, baik karena tindakan medis atau sejak lahir untuk menyalurkan bakat dan minat olah raga, khususnya sepak bola," pungkas Endro.




(hse/sun)


Hide Ads