NZR Sumbersari FC menyebut kericuhan pertandingan melawan Farmel FC Tangerang dipicu oleh kepemimpinan wasit yang tidak adil. Keputusan wasit apa saja yang membuat NZR Sumbersari merasa dirugikan?
"Kejadian tersebut dipicu atas kinerja wasit yang tidak fair di lapangan. Sempat ada beberapa kejadian yang merugikan tim tapi wasit tidak tegas," ujar CEO NZR Sumbersari FC Wiebie Dwi Andriyas dalam siaran pers yang diterima detikJatim, Kamis (10/2/2022).
Wiebie mengatakan pemain NZR sempat melakukan protes tapi tidak ada tanggapan, bahkan beberapa pemain mendapatkan kartu kuning. Pelanggaran keras dan handsball juga luput dari perhatian wasit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kondisi unggul 1-0 tim NZR malah mendapatkan (hukuman) penalti. Pemain sempat mogok selama 8 menit dan (namun akhirnya) bersedia melanjutkan pertandingan," kata Wiebie.
Kekesalan dan emosi pemain memuncak, kata Wiebie, saat wasit cadangan hanya memberikan tambahan waktu 5 menit. Dan peluit akhir babak kedua ditiup saat posisi tim sedang melakukan tendangan crosing ke gawang lawan. Emosi pemain akhirnya pecah. Pemain bergerak di luar kendali untuk mengejar wasit.
"Atas kejadian itu pemain bergerak di luar kendali untuk mengejar wasit. Kami bukan membela tapi ini fakta. Ada rekaman video yang kami siapkan atas kepemimpinan wasit.," tandas Wiebie.
Kericuhan laga liga 3 antara NZR Sumbersari FC vs Farmel FC viral dalam sebuah video pendek berdurasi 1 menit. Video memperlihatkan sejumlah orang mulai pemain hingga official tim berlarian mengejar wasit pertandingan.
Wasit tampak menjadi sasaran pengeroyokan. Sang wasit menjadi sasaran pemukulan hingga tendangan. Beruntung sejumlah aparat melindungi wasit tersebut dan segera membawa wasit ke tempat yang aman.
(iwd/iwd)