.webp)
Persela Lamongan kalah 0-1 dari Arema FC dalam laga Liga 1 pekan ke-22. Dalam laga pada Selasa (1/2) malam, Persela kebobolan di ujung pertandingan.
Kebobolan sesaat sebelum laga berakhir begitu disesalkan Pelatih Persela, Jafri Sastra. Pasalnya, Persela tampil baik sepanjang pertandingan.
"Kami berusaha, kami sudah punya strategi khusus untuk bisa meraih poin. Kami sebetulnya punya keyakinan, tapi lagi-lagi kami kehilangan fokus, buat salah sendiri di menit-menit akhir," kata Jafri saat sesi konferensi pers usai pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Jafri sebenarnya sudah menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi kebobolan sesaat sebelum laga berakhir. Jafri tampak menyesal karena kejadian serupa kerap berulang.
"Sebetulnya di latihan juga sudah kami benahi, tapi itulah sepak bola, dramanya sepertinya memang seperti itu. Tapi yang kami sesalkan karena ini terulang-ulang," ujarnya.
Menurut Jafri, pertandingan antara Persela melawan Arema berjalan cukup menarik. Persela yang berada di zona degradasi tampil agresif dan mampu mengimbangi sang pemuncak klasemen sementara Liga 1, Arema FC.
Babak pertama berakhir dengan skor kacamata. Di babak kedua, laga berlangsung dengan tempo yang relatif tinggi. Persela dan Arema yang sama-sama mengincar poin penuh, silih berganti melancarkan serangan.
Hingga menit ke-80, skor masih 0-0. Lalu tendangan yang dilepaskan winger Arema, Ridwan Tawainella, dari sudut sempit membobol gawang Persela yang dikawal Dwi Kuswanto, pada menit 90. Skor 0-1 untuk Arema bertahan hingga laga berakhir.
Kekalahan tersebut membuat Persela tertahan di peringkat 16 dalam klasemen sementara, dengan mengemas 17 poin. Kemudian Arema tetap memuncaki klasemen sementara.
(sun/iwd)
