Warga Pasuruan disuguhi pemandangan yang adem 5 hari setelah coblosan Pilbup Pasuruan 2024. Pasangan calon nomor urut 02, M Rusdi Sutejo-Shobih Asrori (Rubih) mendatangi kediaman calon bupati nomor 01 Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) di Desa Ngabar, Kecamatan Kraton, Pasuruan.
Paslon Rubih mendatangi rumah Gus Mujib bersama rombongan tim suksesnya pada Senin (2/12/2024) malam. Mereka disambut hangat oleh Gus Mujib dan beberapa tim suksesnya.
Suasana pertemuan para kontestan Pilbup Pasuruan dan tim sukses masing-masing ini sangat hangat. Mereka saling melempar candaan satu sama lain dalam suasana yang guyub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka saling tertawa seolah tak pernah terjadi persaingan dalam memperebutkan suara rakyat di pemilihan 27 November lalu. Suasana gayeng itu berlangsung hingga 2 jam.
Ketua Tim Hukum Paslon Rubih, Suryono Pane mengatakan selain sebagai rival dalam Pilbup Gus Mujib merupakan sosok ulama pengasuh pondok pesantren. Tim Rubih merasa punya kewajiban untuk bersilaturahmi.
![]() |
"Gus Mujib adalah seorang ulama, seorang kiai. Kami punya kewajiban sowan ke beliau. Walaupun penetapan belum dilakukan KPU tapi hasilnya kan sudah kita ketahui bersama, dan beliau sudah mengucapkan selamat kepada Mas Rusdi dan Gus Shobih sehingga tadi malam kami silaturahmi," ujar Suryono, Selasa (3/12/2024).
Dia mengatakan bila saat kampanye ada sejumlah tingkah laku dan pernyataan yang menyakiti masing-masing paslon, mereka sudah saling memaafkan. Menuntut Suryono, Pilbup Pasuruan yang damai dan lancar semakin adem dengan adanya pertemuan itu.
"Kemarin saat kampanye kan, namanya kampanye, kalau ada salah kan saling memaafkan. Selebihnya kami tertawa-tertawa saja. Guyonan. Bercanda. Alhamdulillah adem ayem Pilkada Pasuruan. Beliau (Gus Mujib) titip ke Mas Rusdi memperhatikan dunia pendidikan khususnya Madin, TPQ, dan guru agama," jelasnya.
Berkaitan dengan pertemuan tersebut, Gus Mujib menyatakan bahwa pertemuan itu juga dalam rangka mengedukasi masyarakat. Saatnya bersatu padu untuk memajukan Kabupaten Pasuruan.
Menurutnya, ranah perjuangan itu bisa di mana saja, tidak harus menjadi bupati. Bisa dalam pendidikan, agama atau lainnya. Sementara dirinya fokus dalam mengajarkan ilmu agama bagi santri dan masyarakat Pasuruan dan sekitarnya.
"Saya mengikuti perkataan Gus Dur. Beliau menyampaikan apalah artinya kekuasaan jika masyarakat tercerai berai dan sengsara," pungkas Gus Mujib.
(dpe/fat)