Paslon Bupati dan Wakil Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji-Gagarin mengeklaim kemenangan di Pilbup Pacitan 2024. Itu berdasarkan hasil real count yang dilakukan tim pemenangan pasangan calon nomor urut 02 tersebut.
Data dihimpun tim pemenangan pasangan yang karib disebut Nyawiji-Sumrambah, paslon petahana memperoleh 198.963 suara atau 68,90 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 01 Ronny Wahyono-Wahyu Saptonohadi meraih 89.802 suara atau 31,10 persen.
"Alhamdulillah, pasangan Aji-Gagarin kembali mendapat kepercayaan masyarakat Pacitan. Berdasarkan penghitungan 100 persen TPS, pasangan Aji-Gagarin unggul," kata Ketua Tim Pemenangan Aji-Gagarin, Arif Setia Budi kepada wartawan, Sabtu (30/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ASB, sapaan akrab Arif Setia Budi menambahkan, data perolehan suara berasal dari pendataan saksi-saksi di seluruh TPS se-Pacitan. Dengan begitu, dirinya yakin hasil penghitungan tak jauh beda dengan rekapitulasi resmi versi KPU.
"Jadi ini data internal dari rekap penghitungan dari 1.004 TPS se-Pacitan dan tidak akan banyak berubah, tetapi harus kita kawal sampai ada penetapan resmi dari penyelenggara pilkada," tegasnya seraya menjelaskan jika pihaknya tetap menunggu penetapan perolehan suara resmi dari KPU Pacitan.
Masih menurut data internal tersebut, Aji-Gagarin unggul di 11 kecamatan dan hanya kalah di Kecamatan Kota Pacitan. Di Kecamatan Pacitan, paslon Ronny-Wahyu meraih 20.709 atau 51,88 persen. Sedangkan Aji-Gagarin hanya mendapat 19.205 atau 48,12 persen.
Secara terpisah, Divisi Relawan pasangan Ronny Wahyono-Wahyu Saptonohadi, Suharianto mengaku menghormati hasil real count yang sudah beredar. Pun begitu, untuk hasil resminya tetap harus menunggu Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara yang akan digelar KPU.
Di sisi lain Suharianto menyebut rivalitas dalam pilkada merupakan hal lumrah. Yang terpenting keseluruhan proses berjalan dalam kerangka langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Di luar itu dirinya mengapresiasi kondusif masyarakat tetap terjaga selama perhelatan pesta demokrasi.
"Mekanisme pemilihan pemimpin melalui pilkada, nah namanya lawan politik itu kan kawan berdemokrasi. Yang penting situasi dan kondisinya tetap ayem tentrem, apapun hasilnya," ujar Suharianto.
(ihc/hil)