Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) kembali merilis hasil survei terbarunya di Pilkada Lamongan. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor urut 2, Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara masih unggul dari pesaingnya, Abdul Ghofur-Firosya Shalati.
Direktur Analisis ARCI, Denny Fahrian mengatakan untuk survei top of mind, responden disodorkan pertanyaan terbuka siapa calon yang dipilih, tanpa menunjukkan alat peraga.
Dalam pertanyaan terbuka ini, lanjut Denny, responden yang memilih pasangan nomor urut 1 Abdul Ghofur-Firosya Shalati 21,3 persen dan pasangan nomor urut 2 Yuhronur Efendi-Dirham Akbar sebesar 50,6 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab dalam kategori top of mind ini sebesar 28,1 persen," kata Denny Fahrian saat paparan hasil survei di Aula Dapur Kopi, Jalan Sunan Drajat Lamongan, Senin (11/11/2024).
Masih kata Denny, ketika diberikan pertanyaan yang sama namun dengan ditunjukkan foto dan nama calon, responden yang memilih Ghofur-Firosya sebanyak 34,2 persen dan Yes-Dirham unggul dengan 61,7 persen, sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab 4,1 persen.
Hasil survei tersebut sekaligus menunjukkan, pasangan Yes-Dirham mampu mempertahankan elektabilitasnya, bahkan mengalami peningkatan yang konsisten selama 3 periode survei.
Pada survei yang dilakukan bulan Juli, elektabilitas Yes-Dirham menyentuh 52,6 persen, kemudian survei bulan September 59,3 persen dan saat ini 61,7 persen. Pasangan Ghofur-Firosya juga terus naik, pada survei bulan Juli elektabilitasnya sebesar 16,9 persen, bulan September melonjak ke 30,5 persen dan saat ini 34,2 persen.
"Walaupun kita lihat Ghofur-Firosya sempat naik pesat dari 16 ke 30 tapi kemudian selanjutnya hanya 4 persen dari September ke November. Berbeda dengan Yes-Dirham yang cenderung bisa mempertahankan laju kenaikan elektabilitasnya," jelasnya.
Lebih jauh, Denny menjelaskan, survei kali ini juga dipetakan kemantapan pemilih kedua Paslon. Dari elektabilitas Paslon Ghofur-Firosya yang menyentuh angka 34,2 persen, 39,1 persen di antaranya merupakan strong voters, dan 60 persen adalah swing voters. Sementara dari elektabilitas Yes-Dirham yang menyentuh 61,7 persen, 81 persen di antaranya merupakan strong voters sedangkan 16 persen adalah swing voters.
"Strong voter adalah pemilih yang memiliki komitmen kuat terhadap pilihan mereka, biasanya lebih sulit untuk beralih atau berubah arah. Sebaliknya, Swing voter adalah pemilih yang masih bisa berubah pilihan atau belum memiliki keputusan tetap," jelasnya.
ARCI menyarankan, di waktu yang tinggal beberapa hari ini, strategi kampanye lebih gencar dan fokus pada kerja lapangan yang lebih intens, yaitu turun ke masyarakat dan berinteraksi langsung dengan pemilih.
"Di lapangan Ini penting, karena meskipun isu bisa memengaruhi, ada saatnya di mana calon harus menunjukkan komitmennya melalui aksi nyata dan kehadiran di tengah masyarakat, untuk memperkuat hubungan dengan pemilih dan menambah kepercayaan," imbuhnya.
Survei yang dilakukan oleh ARCI ini dilakukan pada rentang waktu 30 Oktober sampai 7 November, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1000 responden, dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen pada Tingkat kepercayaan 95 persen.
(abq/iwd)