Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut ada beberapa infrastruktur prioritas yang harus dikebut pemerintah kota, terutama di wilayah Surabaya Barat. Jika terpilih kembali dalam Pilkada Serentak 2024. Ia berkomitmen akan segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan akses jalan sampai penanganan banjir.
Eri mengatakan, Pemkot Surabaya sedang mengebut proyek tersebut. Seperti pembangunan Jalan Raya Wiyung-Menganti, Proyek Radial Road hingga saluran besar pengendali banjir.
Menurutnya, proyek pembangunan jalan dan saluran yang berjalan secara simultan, tak hanya mampu mengantisipasi kemacetan, juga dapat mengurangi titik genangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan Radial Road, misalnya, ini dibangun untuk memecah kemacetan yang ada di Lontar dan gerbang Unesa (Universitas Negeri Surabaya)," kata calon pemimpin Surabaya nomor urut 01 ini saat bertemu warga Surabaya Barat, Minggu (10/11/2024).
Wali Kota Surabaya yang sedang cuti ini menjelaskan, proyek jalan yang membentang dari bundaran G-Walk ke arah timur Jalan Lontar hingga Jalan Yono Soewoyo (depan PTC) tahun ini mulai dikerjakan dan memperhitungkan titik kemacetan di wilayah barat. Nantinya, akhir 2024 akan satu jalur dengan total lebar (row) sekitar 20 meter, terdiri dari 16 meter lebar jalan dan 4 meter pedestrian.
"Tahun 2025, proyek ini akan dilanjutkan. Apabila akhir 2024 baru 3 lajur yang bisa dilalui, maka pada tahun berikutnya akan ada 6 lajur," jelasnya.
Pembangunan Jalan Wiyung dibuatkan akses baru melalui skema multi-years. Pembangunan akan berlangsung mulai tahun ini dan ditargetkan selesai dua tahun lagi.
Ketika nantinya pengerjaan selesai, maka jalan tersebut akan tembus hingga ke Gresik. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Jalan Wiyung akan selesai pada 2026.
Eri juga menyoroti persoalan banjir yang menjadi langganan di Surabaya Barat. Pemkot saat ini sudah membangun saluran yang diharapkan dapat mengurangi titik banjir di kawasan Pakal, Benowo, hingga titik di sekitarnya.
Baginya, penyelesaian banjir tak hanya di titik tertentu saja. Melainkan saling terkait antara satu dengan titik lainnya.
"Insyaallah yang Pakal, Tengger Raya, sudah kami siapkan solusinya," ujarnya.
Dia menyebut, program tersebut baru bisa dilakukan pada 2024. Mengingat, selama 2 tahun menjabat, pada tahun pertama 2021-2022 anggaran pemerintah banyak digunakan untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
"Namun, saya yakin bahwa dengan kerja bersama, kolaborasi bersama, maka permasalahan di Surabaya ini bisa selesai. Sekali lagi, di sini bukan saya atau Cak Ji (Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armuji) yang hebat, namun warga Kota Surabaya lah yang hebat," pungkasnya.
(ihc/hil)