Survei Pilbup Malang, Pengamat: Mengejutkan dan Tidak Sesuai Fakta di Lapangan

PILKADA JAWA TIMUR

Kenali Kandidat

Pilbup Malang 2024

Survei Pilbup Malang, Pengamat: Mengejutkan dan Tidak Sesuai Fakta di Lapangan

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Selasa, 05 Nov 2024 20:15 WIB
Ilustrasi Pilbup Malang 2024
Ilustrasi. (Foto: Jelita Nurisia/detikcom)
Malang -

Litbang Teropong KOMPAS mengeluarkan hasil survei elektabilitas 2 paslon di Pilbup Malang. Dari hasil survei itu paslon nomor urut 1 Sanusi-Lathifah Shohib (Salaf) memiliki elektabilitas lebih unggul daripada paslon nomor urut 2 Gunawan HS-dr Umar Usman (GUS).

Informasi yang dihimpun detikJatim, Litbang Teropong KOMPAS melakukan survei menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode wawancara tatap muka terhadap 400 orang responden tersebar di 33 kecamatan se-Kabupaten Malang.

Sasaran responden survei ini masyarakat umum meliputi kriteria usia 17 tahun sampai 60 tahun ke atas atau bisa dikategorikan sebagai pemilih golongan Gen Z, Gen Y, Gen X, Baby Boomers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk latar belakang pendidikan responden juga bermacam-macam, mulai sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi.

Hasil survei Litbang Teropong KOMPAS ini mengacu pada pertanyaan jika Pilkada Kabupaten Malang digelar saat wawancara berlangsung beberapa waktu lalu. Berdasarkan pengumpulan sample dari 400 responden itu, lebih dari setengahnya memilih paslon Salaf.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 66,9% responden memilih paslon Salaf. Sedangkan yang memilih paslon GUS hanya 11,4% responden. Ada 20,9% yang memilih kedua paslon dan 0,8% sisanya menjawab belum menentukan pilihan atau tidak memilih kedua paslon.

Menanggapi survei Teropong Litbang KOMPAS itu, Direktur Eksekutif pusat studi demokrasi dan kebijakan publik (Pusdek) Asep Suriaman mengaku terkejut karena survey tidak seperti yang ada di lapangan. Menurutnya, survey ini bukan penentu takdir tetapi bahan evaluasi bagi para paslon Bupati dan Wakil Bupati Malang yang mengikuti kontestasi Pilbup Malang.

"Dari hasil survei Teropong Litbang Kompas mengindikasikan masih terbuka peluang peningkatan dukungan di antara paslon yang bersaing melalui kalangan undecided voter (pemilih yang belum memutuskan pilihan)," kata Asep kepada detikJatim, Selasa (5/11/2024).

Selain itu, Asep menyampaikan survei Tropong Litbang KOMPAS belum cukup mewakili suara masyarakat Kabupaten Malang. Sebab, wilayah di Kabupaten Malang sangat luas dan responden dalam survei itu hanya 400 orang.

"Cukup mengejutkan. Karena dari luasnya wilayah Kabupaten Malang, dengan jumlah 378 desa dan 12 kelurahan yang tersebar di 33 kecamatan, menurut saya itu belum cukup mewakili. Apalagi responden yang di survei hanya 400 orang, padahal di Kabupaten Malang DPT sebanyak 2.060.576 orang," ujar Asep.

Menurutnya, elektabilitas kedua paslon masih bisa berubah-ubah dan besar kemungkinan paslon GUS yang dijelaskan dalam hasil survei Tropong Litbang KOMPAS memiliki elektabilitas kecil bisa lebih unggul dibandingkan paslon Salaf atau paslon petahana.

"Masih ada waktu 3 mingguan, saya kira hasil survei saat ini bisa berubah karena ada ceruk-ceruk dan kantong-kantong suara basis dari paslon yang tidak kepotret oleh survei. Bisa jadi kedepan beberapa hari akan ada perbedaan hasil survei karena sampel atau responden survei berbeda," tandasnya.




(dpe/iwd)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads