Nelangsa Pencinta Alam Asal Semarang Meninggal di Tahura Mojokerto

PILKADA JAWA TIMUR

Kenali Kandidat

Round-Up

Nelangsa Pencinta Alam Asal Semarang Meninggal di Tahura Mojokerto

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 04 Nov 2024 08:30 WIB
Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto
Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto. (Foto: Istimewa/Dok: Polsek Pacet)
Mojokerto -

Seorang pencinta alam yang diketahui bernama Alaika Nugraha Abdillah (30) ditemukan meninggal di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto. Dia ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan.

Penyebab tewasnya pencinta alam asal Desa Ketapang, Susukan, Semarang ini masih diselidiki polisi. Kapolsek Pacet AKP Agus Setiawan menjelaskan mayat Alaika pertama kali ditemukan oleh petugas Tahura R Soerjo sekitar pukul 09.00 WIB.

"Kondisi jenazah sudah kaku, tapi belum membusuk," kata Agus kepada wartawan, Minggu (3/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam keadaan telentang di hutan memakai jaket hitam dan celana pendek warna krem. Beberapa ekor tawon mengerubungi wajahnya.

Sekitar 2 meter dari jasad Alaika ditemukan berbagai barang miliknya. Mulai dari sajadah, jas hujan plastik warna kuning, tas ransel, peralatan masak air, kopi saset, rokok dan tembakau, 2 botol air dan teh, ponsel, serta dompet berisi KTP dan kartu ATM.

ADVERTISEMENT

Selain itu ada pula ranting pohon kering yang diduga dikumpulkan korban di lokasi untuk api unggun. Namun, ranting-ranting itu belum sempat dibakar. Pada punggung korban terdapat 3 titik bercak kemerahan.

"Dompetnya tidak ada uangnya. Tidak ada kendaraan maupun tenda di lokasi," kata Agus.

Berdasarkan keterangan dari warga sekitar, Alaika sempat terlihat berjalan kaki sendirian dari arah Cangar, Kota Batu menuju ke Pacet, Mojokerto sekitar 3 hari lalu.

Jenazah Alika telah dievakuasi ke RS Sumberglagah, Pacet, Mojokerto untuk divisum. Agus menambahkan, pencinta alam asal Semarang ini diduga tewas karena kedinginan dan kelaparan. Karena kondisi perutnya kosong.

"Bisa juga dia saat dia mencari ranting, diserang tawon, terjatuh. Kemungkinan lainnya karena kedinginan, kondisi perutnya kosong," tandasnya.




(dpe/iwd)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads