Calon Gubernur (Cagub) Jatim nomor urut 3, Tri Rismaharini melakukan Safari Pondok Pesantren hari terakhir dalam Rangka Hari Santri Nasional. Kali ini dia berkunjung ke Ponpes Al Manshur Tawangsari, Tulungagung.
Risma diterima Pimpinan Pondok Al Manshur, Tawangsari, Tulungagung, KH Agus Agus Masyur dan KH Toha Mahsun, pimpinan Ponpes Darussalam Mampang Kamulyan, Pakel, Bandung, Tulungagung serta jajaran guru dan santri.
Interaksi secara intensif dengan santri dan pengasuh pondok dilakukan Risma. Dia mendengarkan berbagai keluhan dari santri seperti kondisi jalan yang rusak di wilayah ponpes, kelangkaan pupuk yang mengganggu petani, bansos, serta kesejahteraan guru madrasah yang membutuhkan perhatian lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risma menyampaikan komitmen untuk memperjuangkan solusi atas masalah-masalah ini jika terpilih sebagai gubernur. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan Ponpes dalam mengatasi isu-isu yang ada. Terutama kesejahteraan para pemangku kepentingan Ponpes.
"Izinkan saya mencatat semua masalah yang Anda keluhkan. Insya Allah jika saya diberi kepercayaan menjadi gubernur, saya akan berusaha selesaikan semuanya," kata Risma yang sebelumnya menjabat Mensos RI periode 2020-2024.
Risma juga memberikan solusi dalam rangka peningkatan kesejahteraan santri juga warga di Ponpes yang ada di Tulungagung. Dia menawarkan program kewirausahaan.
"Kita jangan hanya berharap dari bansos. Jumlahnya paling besar Rp450 ribu per keluarga. Apa itu cukup untuk sebulan? Saya bisa mengajak Anda semua, keluarga besar santri lebih sejahtera dengan berwirausaha," kata Risma disambut tepuk tangan meriah warga Ponpes.
Beberapa usulan yang disampaikan Risma untuk memberdayakan Ponpes antara lain: kerajinan. jahit/konveksi, pertanian, perikanan darat, sampai peternakan ayam dan kambing Sapera.
"Saya siap datangkan trainer (pelatih)-nya, juga ayam dan kambing Sapera (Sanen dan Peranakan Etawa) yang bisa diambil susunya, disertai pakannya," tegasnya.
Acara ini sekaligus momen nostalgia bagi Risma yang merupakan keturunan Ulama Besar KH Hasan Besari. Hal ini mengingatkan tentang masa kecilnya saat diajak ortunya ke Ponpes Al Manshur Tawangsari, Tulungagung.
(dpe/fat)