.webp)
Debat paslon Pilgub Jatim perdana akan diselenggarakan KPU Jatim dengan mengangkat tema kebutuhan dasar dan kebudayaan. Sub tema dalam debat kali ini memuat tentang kesejahteraan warga, kemiskinan, hingga sumber daya manusia.
Debat Pilgub Jawa Timur akan digelar 3 kali, yakni Debat Perdana hari ini 18 Oktober 2024, kemudian Debat Kedua pada 3 November dengan Tema Ekonomi dan Infrastruktur, serta Debat Ketiga pada 16 November dengan Tema Hukum Birokrasi dan HAM.
Persaingan antara 2 tokoh besar di Pilgub Jatim semakin memanas. Dua mantan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini tampil sebagai kandidat yang paling menonjol. Keduanya berpengalaman dalam mengatasi kemiskinan yang menjadi salah satu isu yang diangkat di debat malam ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat Politik dari FISIP Universitas Airlangga (Unair), Hari Fitrianto mengatakan ada dua calon yang menonjol dalam program pengentasan kemiskinan, yaitu Khofifah dan Risma. Dua calon ini merupakan mantan Mentri Sosial sehingga isu kelompok rentan dan masyarakat miskin menjadi makanan mereka.
"Setidaknya ada 2 kandidat yang paling menonjol dalam program pengentasan kemiskinan, yakni Khofifah dan Risma. Mereka sama-sama mantan Menteri Sosial, sehingga isu-isu kelompok rentan dan masyarakat miskin menjadi makanan keseharian mereka," ujar Hari saat dihubungi detikJatim, Jumat (18/10/2024).
Khofifah, sebagai Cagub petahana telah menjalankan berbagai program sosial yang membantu kelompok rentan dan masyarakat miskin di Jawa Timur. Di sisi lain, Risma sebagai mantan Mensos punya rekam jejak sebagai Wali Kota Surabaya yang berhasil mengubah wajah kota dan memperkuat layanan sosial bagi masyarakat miskin.
Persaingan ini bukan hanya soal program kerja. Hari menyebutkan bahwa kemampuan kedua tokoh dalam memahami dan mengatasi kemiskinan dari berbagai perspektif akan diuji dalam debat nanti.
"Ekonomi itu bisa didekati dengan dua perspektif, yaitu perspektif struktural yang menyangkut hambatan seperti akses pendidikan dan perbankan, serta perspektif kultural terkait kebiasaan hidup masyarakat miskin," jelasnya.
Selain faktor ekonomi dan sosial, tantangan lain bagi kandidat adalah bagaimana mereka dapat mendekati kemiskinan dari sisi lingkungan.
"Dimensi ketiga adalah faktor lingkungan, seperti kelangkaan sumber daya dan perubahan iklim yang menyebabkan hujan lebih sedikit dan kekeringan lebih banyak," lanjut Hari.
Debat nanti diprediksi akan menjadi panggung bagi Khofifah dan Risma untuk membuktikan siapa yang lebih siap menghadapi kemiskinan yang multidimensi. Selain isu ekonomi, keduanya diharapkan bisa menyajikan solusi konkret terhadap masalah sosial yang masih menghantui Jawa Timur.
(dpe/iwd)
