Pengasuh Pondok Pesantren Al-Badrul Falah, Ploso, Kabupaten Kediri Nyai Lailatul Badriyah (Nyai Bad) menilai calon bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) memiliki 'roso' dengan para santri pondok pesantren.
Atas dasar itu, Nyai Bad memberikan dukungan penuh untuk Mas Dhito di Pilkada 2024. Menurutnya program-program Mas Dhito pada periode pertama kepemimpinannya sebagai Bupati Kediri, bisa dirasakan langsung oleh masyarakat khususnya para santri.
"Sudah teruji lima tahun merasakan dukungan (Mas Dhito) kepada kita. Mas Dhito memiliki roso dengan santri yang begitu banyaknya," kata Nyai Bad, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukungan Nyai Bad, sapaannya, disampaikan saat momen silaturahmi dengan Mas Dhito bersama segenap para nyai dan nawaning se-Kabupaten Kediri, di Hotel Grand Surya, Rabu (16/10).
Di periode pertama, Mas Dhito berkomitmen memberikan program bantuan sosial, pelatihan keterampilan kepada santri, hingga menyalurkan insentif bagi guru madin. Begitupun dengan pembangunan Jembatan Ngadi sebagai akses penghubung wilayah di sekitar pondok.
Untuk itu, Nyai Bad berharap program-program yang bermanfaat dan menyentuh ke masyarakat tersebut supaya terus dilanjutkan jika kembali terpilih di kontestasi politik lima tahunan mendatang.
"Mudah-mudahan Mas Dhito akan selalu seperti itu," harap Nyai Bad.
Tidak hanya Nyai Bad, dukungan secara kompak itu juga diberikan segenap para nyai dan nawaning se-Kabupaten Kediri. Pengasuh Pondok Pesantren Taman Santri Ar-Rahman Izza Nurul Fitria menyebut, dukungan itu tak lepas dari perhatian Mas Dhito terhadap lingkup pondok pesantren. Menurutnya, program yang digagas Mas Dhito memiliki dampak yang besar bagi perkembangan pondok pesantren.
"Bagi kami itu yang bisa mengayomi, bisa memikirkan bagaimana keberadaan dan perkembangan lingkup pondok pesantren," terangnya.
Menanggapi dukungan para nyai dan nawaning, Mas Dhito mengatakan dukungan itu merupakan suatu kehormatan baginya. Dukungan itupun menjadi bukti nyata kedekatannya dengan lingkungan pondok pesantren.
Dengan dukungan itu, pihaknya juga mendapat amanah terkait program-program yang selama ini telah dijalankan supaya dilanjutkan di periode kedua. Seperti insentif guru keagamaan yang sebelumnya telah disalurkan 8.700 penerima, pemerataan bantuan sosial, dan melatih kemandirian para santri.
"Itu yang paling mendasar. Kebutuhan untuk pondok pesantren," pungkasnya.
(akn/ega)