Permohonan kursi kosong dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jatim untuk dihadirkan di debat Publik Pilwali Surabaya tidak dikabulkan oleh KPU. Hal itu diungkapkan usai mereka melakukan mediasi selama hampir satu jam sejak pukul 17.35 WIB di Dyandra Convention Center.
"Keberadaan kursi on stage tetap keberatan dari KPU Surabaya. Kemudian kita debat kusir dan saya meminta saya saja yang masuk dan pingin lihat. Tapi dari KPU bilang regulasi tidak boleh," ujar Ketua MAKI Jatim Heru Satrio, Rabu (16/10/2024).
Heru mengatakan bahwa dari hasil mediasi hanya disepakati bahwa pembawa acara debat malam ini yang akan bertugas untuk menyampaikan keberadaan paslon kotak kosong sebagai pengganti dari kursi kosong yang tidak dihadirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"MC dalam kegiatan nanti akan menyampaikan keberadaan paslon kotak kosong. Bahwa di Pilkada Surabaya ada debat publik paslon bergambar dengan tidak. MC akan masif menyampaikan bahwa kotak kosong bisa jadi pilihan masyarakat dan sah untuk dicoblos," tegas Heru.
Heru juga menyampaikan dari hasil mediasi tadi, Bawaslu akan siap menegur apabila kesepakatan itu tidak dilaksanakan.
Oleh karena itu, MAKI Jatim pun meninggalkan lokasi debat usai mediasi. Puluhan massa yang hadir berangsur bubar. Mereka mengurungkan niat menerobos lokasi debat.
"Saya tidak akan bertahan. Ini parodi yang menyalahgunakan hak rakyat. Kita juga akan tetap pantau dan evaluasi, kalau terjadi lagi di debat publik kedua saya jamin akan heboh," pungkas Heru.
Sementara itu pantauan detikJatim di depan Dyandra Convention Center pukul 18.45 WIB nampak petugas polisi bersiaga dan ada pula puluhan pendukung Eri-Armuji yang memadati lokasi.
(dpe/iwd)